Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jeruju (Acanthus ilicifolius Linn.) Terhadap Fertilitas Mencit (Mus musculus L. Swiss Webster) Jantan

Main Author: Astri, Indra
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1452/1/Abstrak.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1452/2/Kesimpulan.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1452/3/Daftar%20Pustaka.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1452/4/11010129%20ASTRI%20INDRA.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1452/
Daftar Isi:
  • Jeruju (Acanthus ilicifolius Linn.) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, terpenoid dan fenol. Alkaloid dapat menekan sekresi hormon reproduksi yaitu hormon testosteron sehingga dapat mengganggu proses spermatogenesis. Flavonoid akan menghambat enzim aromatase, yaitu enzim yang mengkatalis konversi hormon androgen menjadi estrogen sehingga meningkatkan hormon testosteron. Berdasarkan kondisi tersebut tanaman Jeruju dapat menjadi salah satu alternatif untuk antifertilitas pria, maka berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jeruju (Acanthus ilicifolius L.) Terhadap Fertilitas Mencit (Mus musculus L. Swiss Webster) Jantan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan hewan mencit (Mus musculus L.) jantan dan betina. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 2 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah ekstrak daun jeruju dengan berbagi variasi dosis, yaitu : perlakuan A adalah tanpa pemberian ekstrak, perlakuan B adalah 2,4 x 10-4 gram, perlakuan C adalah 3,6 x 10-4 gram, perlakuan D adalah 4,8x10-4gram, perlakuan E adalah 6,0 x 10-4 gram, dan perlakuan F adalah 7,2 x 10-4 gram yang diberi secara oral selama 36 hari. Setelah itu dilakukan uji kawin dengan mengawinkan 1 ekor mencit jantan dengan 4 ekor mencit betina, parameter fertilitas yang dilihat adalah jumlah mencit betina yang dikawini dan jumlah mencit betina yang berhasil bunting. Hasil yang diperoleh dianalisa dengan uji ANOVA (Analisis of Varians) kemudian uji lanjut dengan BNT pada taraf α 5%. Hasil penelitian didapatkan jumlah mencit betina yang berhasil dikawini oleh mencit jantan pada setiap perlakuan diperoleh data Fhitung adalah 0,61 dan Ftabel adalah 4,39, dimana Fhitung<Ftabel, berarti perlakuan yang diberikan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah mencit betina yang dikawini. Untuk jumlah mencit betina yang berhasil bunting pada setiap perlakuan diperoleh data Fhitung adalah 7,00 dan Ftabel adalah 4,39, dimana Fhitung > Ftabel, berarti perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata terhadap jumlah mencit betina yang berhasil bunting oleh mencit jantan. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun jeruju (Acanthus ilcifolius Linn.) berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah mencit betina yang dikawini dan menurunkan jumlah mencit betina yang berhasil bunting.