Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya remaja yang memiliki pengendalian emosi yang belum stabil dan belum bisa mengontrol emosinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Pengendalian emosi sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan kelompok pada remaja dilihat dari aspek kontrol emosi. 2) Peningkatan pengendalian emosi sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan kelompok pada remaja dilihat dari aspek kritis mental.3) Peningkatan pengendalian emosi sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan kelompok pada remaja dilihat dari aspek pemahaman diri Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 11 orang remaja. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini 11 orang remaja. Instrumen yang digunakan adalah angket. Sedangkan untuk analisis data digunakan teknik persentase dan teknik analisis datanya menggunkan uji wilcoxon Matched Pairs yaitu dengan cara mencari perbedaan pre-test dan post-test Berdasarkan hasil penelitian peningkatkan emosi melalui layanan bimbingan kelompok dapat disimpulkan bahwa: 1) Pengendalian emosi sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan kelompok pada remaja dilihat dari aspek kontrol emosi mengalami peningkatan 2) Pengendalian emosi sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan kelompok pada remaja dilihat dari aspek kritis mental mengalami peningkatan 3) Pengendalian emosi sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan kelompok pada remaja dilihat dari aspek pemahaman diri mengalami peningkatan. Penelitian ini dapat direkomendasikan pada pihak panti untuk terus menjalani kegiatan yang berupa bimbingan kelompok agar remaja bisa menjaga komunikasi antara mereka terlebih untuk bisa mengurangi beban masalah yang sedang mereka hadapi selama di lingkungan sekolah dan panti asuhan