Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya peserta didik suka murung, dan kemarahan yang meledak-ledak, peserta didik belum mampu mengontrol emosinya, peserta didik yang mudah tersinggung, peserta didik yang suka menyendir, peserta didik kurang bersosialisasi dengan teman selokal, tidak adanya kerja kelompok menyelesaikan tugas, kurang berkumpul dengan teman. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Gambaran kematangan emosi peserta didik. (2) Gambaran kemampuan bersosialisasi peserta didik. (3) Hubungan kematangan emosi dengan kemampuan bersosialisasi peserta didik di SMKN 4 Padang. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif deskriptif dengan analisis statistik korelasional dengan populasi peserta didik kelas XI di SMKN 4 Padang yang berjumlah 398 orang menggunakan teknik Taro Yamane yang diperoleh semua sampel 80 orang. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data berupa angket. Untuk mengambarkan data kematangan emosi dan data kemampuan bersosialisasi peserta didik menggunakan teknik analisis persentase, sedangkan pengujian hipotesis untuk melihat hubungan kematangan emosi dengan kemampuan bersosialisasi peserta didik dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment Correlation. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) Gambaran kematangan emosi menunjukan bahwa mayoritas peserta didik SMKN 4 Padang berada pada kategori kurang baik. (2) Gambaran kemampuan bersosialisasi menunjukan bahwa mayoritas peserta didik SMKN 4 Padang berada pada kategori kurang baik. (3) Ada hubungan yang signifikan kematangan emosi dan kemampuan bersosialisasi pada peserta didik SMKN 4 Padang dengan interprestasi korelasi koefisien kuat. Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan pada peserta didik diharapkan peserta didik yang kematangan emosi kurang baik dengan kemampuan bersosialisasi kurang baik dapat meningkatkannya dan berusaha berfikir positif, guru BK dapat memberikan arahan dan meningkatkan kematangan emosi dalam bersosialisasi peserta didik.