Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hal-hal berikut: Pertama, dalam naskah drama Cindua Mato karya Wisran Hadi terdapat unsur tokoh, peran dan karakter. Kedua, adanya unsur motif yang menyebabkan terjadinya suatu peristiwa dan konflik. Ketiga, penggarapan bahasa yang digunakan mudah dipahami dan tidak bertele-tele. Keempat, dalam naskah drama Cindua Mato karya Wisran Hadi terdapat tema tentang perjuangan dalam membela kebenaran. Kelima, banyak amanat yang dapat dipetik dalam naskah drama Cindua Mato karya Wisran Hadi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur tokoh, peran, karakter, motif, peristiwa, konflik, alur, latar, ruang, penggarapan bahasa, tema dan amanat yang terdapat dalam naskah drama Cindua Mato karya Wisran Hadi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun data dalam penelitian ini adalah teks yang terdiri dari kata-kata dan kalimat yang terdapat dalam naskah drama Cindua Mato karya Wisran Hadi. Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah drama Cindua Mato karya Wisran Hadi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa naskah drama Cindua Mato karya Wisran Hadi ini memiliki tigabelas orang tokoh. Tokoh-tokoh tersebut adalah Cindua Mato, Dang Tuanku, Bundo Kandung, Puti Bungsu, Imbang Jaya, Tiang Bungkuk, Basa Ampek Balai yang terdiri dari Tuan Kadi, Datuak Indomo, Datuak Mahkudun Dan Datuak Bandaro, Dayang, Dubalang, dan Pendendang. Tokoh-tokoh tersebut memiliki peran dan karakternya masing-masing. Alur yang digunakan adalah alur maju. Latar yang terdapat dalam naskah drama Cindua Mato karya Wisran Hadi terdiri dari latar tempat, waktu dan sosial. Penggarapan bahasa dalam naskah drama Cindua Mato sesuai dengan gaya atau style Wisran Hadi. Naskah drama ini memiliki tema yaitu keberanian Cindua Mato dalam membela kebenaran. Amanat yang dapat diambil dari naskah drama Cindua Mato karya Wisran Hadi adalah : (a) janganlah merebut hak milik orang lain, (b) janganlah melibatkan rakyat atas kepentingan pribadi. (c) janganlah menuduh dan menaruh curiga terhadap orang lain. (d) janganlah menyimpan dendam terhadap orang lain.