Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan pertama, masih banyaknya siswa yang belum dapat menempatkan penggunaaan pemarkah kohesi gramatikal dalam menulis karangan narasi sehingga karangan narasi siswa tersebut tidak berdasarkan pola urutan waktu dan tempat atau tidak kronologis. Kedua, siswa tidak menggunakan diksi yang tepat. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk penggunaan pemarkah kohesi gramatikal dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Fokus penelitian ini adalah penggunaan pemarkah kohesi gramatikal dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang terdapat dalam karangan narasi yang menggunakan pemarkah kohesi gramatikal yaitu, referensi (pengacuan), subsitusi (penyulihan), elipsis (pelesapan), dan konjungsi (penghubung). Objek penelitiannya adalah pemarkah kohesi gramatikal yang digunakan siswa dalam karangannya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan semua karangan narasi siswa dan menandai kalimat-kalimat yang terdapat pemarkah kohesi gramatikal. Selanjutnya, karangan narasi siswa dianalisis sesuai dengan hal yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan pemarkah kohesi gramatikal dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pemarkah kohesi gramatikal dalam karangan narasi siswa ditemukan sebagai berikut. Pertama, penggunaan pemarkah referensi sebanyak 374 pemarkah. Kedua, penggunaan pemarkah subsitusi sebanyak 5 pemarkah. Ketiga, penggunaan pemarkah elipsis sebanyak 29 pemarkah. Keempat, penggunaan konjungsi sebanyak 657 pemarkah. Penggunaan pemarkah kohesi gramatikal yang dominan digunakan siswa dalam karangan narasi adalah penggunaan pemarkah konjungsi sebanyak 657 pemarkah.