Daftar Isi:
  • Kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang ditandai oleh rendahnya rata-rata kualitas hidup penduduk, pendidikan, kesehatan, gizi anak-anak, dan sumber air minum. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengentaskan kemiskinan seperti Jaring Pengaman Sosial (JPS), Subsidi Langsung Tunai (SLT), Beras Miskin (Raskin), Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin (Askeskin), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM), serta program yang terakhir diluncurkan adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Upaya-upaya menanggulangi kemiskinan sampai saat ini masih dinilai belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) dalam upaya pengentasan kemiskinan di Nagari Lagan Hilir Punggasan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) bagi rumah tangga miskin. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kebudayaan kemiskinan yang dikemukakan oleh Oscar Lewis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Penentuan informan dilakukan dengan cara purposive sampling. Jumlah informan dalam penelitian ini 17 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Kemudian yang menjadi unit analisisnya adalah berupa kelompok. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif yang dianalisis sesuai dengan model analisis interaktif dari Milles dan Heberman. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Program Keluarga Harapan di Nagari Lagan Hilir Punggasan sudah efektif jika dilihat dari tujuan program tersebut, tujuan dari program tersebut adalah meningkatakan taraf pendidikan anak-anak RTSM dan meningkatkan akses pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak RTSM. Namun disisi lain penetapan sasaran penerima bantuan PKH bagi RTSM di Nagari Lagan Hilir Punggasan belum bisa dikatakan efektif. Hal ini dikarenakan dalam penentuan sasaran PKH di Nagari Lagan Hilir Punggasan masih dianggap belum tepat sasaran, karena masih ditemukan di lapangan masyarakat yang dikategorikan ke dalam ekonomi menengah ke atas yang mendapat bantuan, penentuan sasaran tidak hanya melihat kondisi ekonomi yang tidak mampu, namun melihat adanya hubungan antara kader yang mendata dengan masyarakat setempat.