Motif Ngeceng Dikalangan Remaja (Studi Perilaku Menyimpang Kehidupan Remaja Di Nagari Lingkuang Aua Simpang Ampek Pasaman Barat)
Main Author: | Melihazmi, Yeni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10819/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10819/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10819/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10819/4/10070209%20MELIHAZMI%20YENI.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10819/ |
Daftar Isi:
- Masa remaja merupakan masa penyesuaian diri dengan lingkungan yang ada disekitarnya, khususnya dengan tatanan norma, nilai, adat, dan etika yang berlaku di masyarakat. Pada masa penyesuaian diri ini sering menyebabkan berbagai masalah seperti perilaku menyimpang. Begitu juga dengan yang terjadi di Nagari Lingkuang Aua Simpang Ampek ditemukan bahwa remaja sering melakukan aktivitas yang melanggar norma berlalu lintas seperti ugal-ugalan, ngetrek atau ngedrift. Aktivitas ini disebut dengan ngeceng berkendaraan, aktivitas ini dilakukan oleh remaja secara berkelompok. Oleh karena itu dirumuskan permasalah seperti “apa motif remaja melakukan aktivitas ngeceng di Nagari Lingkuang Aua Simpang Ampek”. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi yang dikembangkan oleh Alfred Schutz. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang diartikan sebagai pemahaman yang dirasakan oleh orang lain, memahami pola fikir dan sudut pandang orang lain. Informan dalam penelitian ini adalah remaja yang melakukan aktivitas ngeceng dengan menggunakan purposive sampling yang berjumlah 11 orang. Sedangkan pengumpulan data melalui observasi (partisipasi moderat), wawancara dan studi dokumen. Analisis data menggunakan model Milles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian yang sudah dilakukan, ditemukan bahwa bentuk-bentuk aktivitas ngeceng yang dilakukan oleh remaja adalah menampilkan kemampuan dan ketangkasan mengendarai kendaraan seperti ngetrek atau ngedrift dan ugal-ugalan, selain itu remaja juga mengkonsumsi minum-minuman yang memabukan seperti tuak dan dilengkapi dengan gelek (ganja), diantara remaja juga menjadikan ngeceng sebagai ajang untuk cari pacar. Sedangkan motif remaja melakukan aktivitas ngeceng di jalan 32 Simpang Ampek ini adalah keinginan remaja untuk mencari lawan dan mendapatkan prestise dari kelompok lain, cari perhatiandan adu mental dengan polisi dengan tujuan agar dianggap sebagai pengeceng yang pemberani dan untuk menghilangkan suntuk dan rasa bosan serta dijadikan sebagai hobi yang membawa mereka untuk sering melakukan aktivitas tersebut.