Dinamika Keberadaan Transportasi Bemo di Kota Padang
Main Author: | Rahmiati, Rahmiati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10792/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10792/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10792/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10792/4/10070129%20RAHMIATI.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10792/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatar belakangi oleh keberadaan bemo sebagai sarana transportasi di Kota Padang yang sudah mencapai umur 52 tahun yang dapat bertahan walaupun persaingan dari angkutan lainnya yang semakin banyak dan kebijakan pemerintah yang berubah terhadap bemo. Skripsi ini disusun berdasarkan rumusan masalah yaitu bagaimana dinamika perkembangan bemo di Kota Padang, kemudian bagaimana hubungan antar supir bemo, serta pengaruh kebijakan pemerintah terhadap perpindahan pangkalan bemo di Kota Padang. Lalu tujuan dari penulisan ini adalah untuk Mendeskripsikan dan menganalisis mengenai dinamika perkembangan bemo di Kota Padang, kemudian hubungan antar supir bemo dengan IKABE serta pengaruh kebijakan pemerintah terhadap perpindahan pangkalan bemo di Kota Padang. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu bulan Juli dan Agustus. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif (Milles dan Huberman). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif analisis, dilakukan 16 informan dengan teknik purposive sampling artinya pemilihan informan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam(Indepth Interview) dan studi dokumen. Dari hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa dinamika keberadaan transportasi bemo di Kota Padang awal kehadirannya memunculkan sikap pro dan kontra, dilihat dari pro itu adalah masyarakat yang menggunakan jasa bemo tersebut sedangkan kontra itu dari kusir bendi. Kemudian jika dilihat dari jumlah, trayek, tarif dan pangkalan bemo ini sering mengalami perubahan baik itu yang membawa dampak perkembangan maupun kemunduran. Lalu bemo ini memiliki organisasi yang disebut dengan IKABE yang terbentuk pada 3 januari 1967 dan sistem keanggotaan IKABE ini adalah asli menjadi warga negara Republik Indonesia yang bergerak di bidang angkutan serta sistem kepemilikan bemo ini bersifat perorangan. Selanjutnya dengan usia bemo yang semakin tua maka pemerintah melakukan peremajaan terhadap bemo selama 3 kali yakni pada tahun 2003, 2005 dan 2007. Lalu dilihat dari segi hubungan antar supir bemo dengan IKABE ia menjadi hubungan diantaranya, kerjasama, kemudian ia memiliki hak yang diterima dan kewajiban yang harus di bayar supir bemo dalam organisasi IKABE tersebut serta mereka memiliki berbagai bentuk acara dan kegiatan dalam organisasi IKABE tersebut seperti kegiatan pengajian dan membentuk kelompok arisan serta memperingati acara hari besar Islam. Selanjutnya dilihat pengaruh kebijakan pemerintah terhadap perpindahan pangkalan bemo ini menimbulkan dampak terhadap penumpang dan penghasilan supir bemo itu sendiri.