Konflik Antar Etnis Studi Konflik Antar Etnis Minangkabau dengan Etnis Jawa di Nagari Silaut Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan
Main Author: | Novi, Eka Putra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10781/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10781/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10781/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10781/4/10070096%20NOVI%20EKA%20PUTRA.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10781/ |
Daftar Isi:
- Masyarakat di Nagari Silaut Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan, merupakan masyarakat multietnis yang ada di Indonesia. Karena pada Tahun 1976 Nagari Silaut Kecamatan Silaut dijadikan tempat transmigrasi oleh pemerintah pusat. Transmigrasi yang menempati wilayah Nagari Silaut tidak secara serentak, namun transmigrasi ini memasuki Nagari Silaut secara bergelombang. Pada gelombang satu sampai lima tidak terdapat permasalah, namun pada gelombang yang yang terakhir yaitu gelombang ke enam terjadi ketidaksukaan etnis Minangkabau terhadap etnis Jawa yang menempati Nagari Silaut tersebut. Keberagaman etnis ini seharusnya bisa membentuk kerja sama, saling tukar pendapat, saling menghargai etnis yang satu dengan etnis lain agar sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia yaitu, Bhinneka Tunggal Ika. Tapi dalam kenyataannya di Nagari Silaut Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan, dengan keberagaman etnis ini muncul benturan-benturan dan konflik antar etnis seperti antara etnis Minangkabau dengan etnis Jawa. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan akar konflik yang terjadi antara etnis Minangkabau dengan etnis Jawa di Nagari Silaut Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan dan mendeskripsikan bentuk konflik yang terjadi antara etnis Minangkabau dengan etnis Jawa di Nagari Silaut Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini menggunakan Paradigma Konflik Sosial, sedangkan teori yang digunakan adalah teori Konflik yang tokoh utamanya Lewis A Coser. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan studi dokumen. Pemilihan informan dalam penelitian dengan cara Purposive Sampling (secara sengaja). Dalam pemilihan informan penulis lakukan berdasarkan kejenuhan data dan kebutuhan penelitian. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa akar Konflik antara etnis Minangkabau dengan etnis Jawa di Nagari Silaut Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan adalah kesenjangan ekonomi antara etnis Minangkabau dengan etnis Jawa, konflik ini dipicu secara tidak langsung perhatian pemerintah yang berlebihan terhadap Transmigrasi etnis Jawa, konflik antara etnis Minangkabau dengan etnis Jawa tidak hanya sampai disitu, konflik ini berkelanjutan yang berakar dari perebutan pengelolaan Pantai Sambungo, bentuk konflik yang terjadi adalah pengambilan kunci rumah oleh etnis Minangkabau, serta kerusuhan dan peblokade jalan (akses menuju Pantai Sambungo) yang dilakukan oleh etnis Jawa.