Daftar Isi:
  • Prostitusi adalah bentuk penyakit sosial yang harus di hentikan penyebarannya di tengah masyarakat. Kenyataan prostitusi ini tetap ada di Bengkulu Selatan salah satunya yang ada dijembatan kenangan, yang berawal dari adanya kafe yang ada di pingir jembatan kemudian berkembang menjadi prostitusi jembatan kenangan. Prostitusi ini lahir karena faktor umur, badan (body) yang tidak mendukung lagi, karena harus bersaing dengan PSK yang jauh lebih muda usianya, sedangkan PSK di jembatan kenangan memiliki umur ± 30 tahun keatas. Maka yang menjadi tujuan penelitian adalah mendeskripsikan pola aktifitas prostiusi dalam menggaet pelanggan. Untuk menjelaskan penulisan ini penulis mengunakan teori Talcott Parsons tentang teori aksi (Action theory) mengasumsikan bahwa individu melakukan suatu tindakan berdasarkan pengalaman, persepsi, pemahaman, dan penafsiran pada suatu objek atau situasi tertentu dan tindakan individu itu merupakan tindakan sosial yang rasional. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif yaitu mengambarkan kejadian prostitusi jembatan kenangan. Dengan mengambil 12 informan, diantaranya 1 Mucikari/germo, 6 PSK, dan 5 orang pelanggan. Alasan menggunakan penelitian ini untuk memberikan keleluasaan dan kesempatan bagi peneliti untuk bisa menggali lebih dalam, karena kasus yang di angkat sangat sensitif. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa adanya pola aktivitas pekerja seks komersil dalam menggaet pelanggan dijembatan kenangan Desa Suka Jaya Kecamatan Kedurang Ilir Bengkulu Selatan, antara lain: (a) persiapan memulai aktivitas, (b) pola waktu prostitusi jembatan kenangan, (c) strategi PSK dalam menggaet pelanggan, (d) system pembayaran, (e) pelanggan PSK jembatan kenangan.