Konflik Pada Acara Orgen Tunggal Di Nagari Abai Siat, Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya
Main Author: | Nora, Uswatun Hasanah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10728/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10728/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10728/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10728/4/10070028%20NORA%20USWATUN%20HASANAH.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10728/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Konflik Pada Acara Orgen Tunggal Di Nagari Abai Siat, Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya. Konflik merupakan sebuah fakta yang sering muncul di dalam kehidupan manusia. menurut Susan manusia adalah makhluk yang konfliktis yaitu makhluk yang selalu terlibat dalam perbedaan, pertentangan dan persaingan baik sukarela maupun terpaksa. Konflik tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, perbedaan dan pertentangan yang dimiliki oleh setiap manusia akan memicu lahirnya konflik sosial dalam masyarakat. Teori yang digunakan di dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teori konflik yang dikemukakan oleh Lewis Coser. Menurut Coser ketegangan konflik dapat dikurangi melalui pembentukkan lembaga yang berfungsi sebagai katup penyelamat (savety valve institusion). Katup penyelamat adalah salah satu mekanisme khusus yang dapat dipakai untuk mempertahankan kelompok dari kemungkinan konflik sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan tipe deskriptif, dan mengambil latar belakang tentang konflik pada acara orgen tunggal di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi non partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data dan verifikasi Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) bentuk konflik yang terjadi pada acara orgen tunggal di Abai Siat merupakan dalam bentuk kekerasan seperti saling pukul (2) faktor penyebab konflik yaitu kebiasaan pemuda mengkonsumsi minuman keras saat menonton orgen tunggal, bergoyang tanpa aturan, berebut untuk bergoyang-goyang di atas pentas membuat ada salah satu pihak terjatuh karena disebabkan ada aksi dorong-dorongan sehingga menimbulkan perkelahian (3) konflik dimulai pada pukul 00:00 WIB (4) resolusi konflik dilakukan dengan adanya mekanisme resolusi konflik oleh niniak mamak, Wali Nagari Abai Siat dengan memberikan sanksi-sanksi kepada pihak yang bertikai dan pihak kepolisianpun juga ikut untuk memberi sebuah arahan dalam proses penanganan kasus konflik pada acara orgen tunggal.