Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fungsi sosial pambaokan bako di Nagari Koto Beringin Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya. Perkawinan merupakan hubungan antara pria dan wanita yang diakui di dalam masyarakat yang melibatkan hubungan seksual, adanya penguasaan dan hak mengasuh anak dan saling mengetahui masing- masing sebagai suami istri. Di dalam perkawinan di Minangkabau salah satunya yaitu di Nagari Koto Beringin Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya ada yang dinamakan dengan pambaokan bako. Pambaokan bako itu merupakan hadiah yang diberikan oleh induak bako kepada anak pisang dalam upacara perkawinan. Teori yang digunakan di dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teori struktural fungsional menurut Robert K. Merton. Kata Robert K. Merton struktural fungsional memusatkan perhatian pada kelompok, organisasi, masyarakat dan kultur. Ia menyatakan bahwa setiap objek yang dapat dijadikan sasaran analisis struktural fungsional tentu mencerminkan hal yang standar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan tipe deskriptif, dan mengambil latar belakang tentang fungsi sosial pambaokan bako di dalam upacara perkawinan di Nagari Koto Beringin Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi non partisipan, wawancara mendalam dan studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan empat tahap yaitu pengumpulan data,reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : ( 1) tahapan pambaokan bako dalam upacara perkawinan yaitu musyawarah ( berunding), iyuran, pembelian barang pambaokan bako, penyerahan pambaokan bako ( 2) barang- barang yang dibawakan dalam pambaokan bako yaitu peralatan ruang tamu, peralatan kamar, dan peralatan dapur ( 3) Pambaokan Bako Berdasarkan Status Sosial yaitu bentuk pambaokan bako pada kelas atas, bentuk pambaokan bako pada kelas menengah, dan bentuk pambaokan bako pada kelas bawah (4) fungsi sosial pambaokan bako yaitu fungsi manifes (nyata), fungsi laten ( fungsi tersembunyi), dan disfungsi sosial dalam pambaokan bako dalam upacara perkawinan.