Sosialisasi Nilai Budaya Dalam Keluarga (Kasus: Pada Keluarga Yang Mempunyai Anak Berperilaku Menyimpang Dari Nilai Budaya Di Desa Cimpungan, Kecamatan Siberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai)
Main Author: | Faleria, Lempe |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10665/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10665/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10665/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10665/4/09070050%20FALERIA%20LEMPE.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10665/ |
Daftar Isi:
- Desa Cimpungan Kecamatan Siberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai, nilai budaya disosialisasikan dari turun temurun dari nenenk moyang punuteteu. Berdasarkan hasil penelitian proses sosialisasi dalam keluarga idealnya anak umur 0-10 tahun orang tua mensosialisasikan kepada anak kebiasaan dalam keluarga serta memperkenalkan kepada anak saudara luasnya, setelah anak memasuki remaja sampai dewasa orang tua memberikan peraturan bagi sianak pantangan atau larangan agar anak dapat menyesuaikan diri dimana anak berada. Orang tua memberikan nasehat pada anaknya waktu santai atau sedang berkumpul bersama anggota keluarganya. Namun orang tua sibuk bekerja, komunikasi pada anakpun kurang, sehinngga anak kurang memhami nilai budaya dan anak menyimpang dari nilai budaya. Seharusnya orang tua melakukan kontrol terhadap perilaku anak-anaknya, dan saat menasehati anak jangan menekan pembicaraan kasar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan latar belakang keluarga yang anaknya berperilaku menyimpang dari nilai budaya di Desa Cimpungan (2) Mendeskripsikan sosialisasi nilai budaya dalam keluarga di Desa Cimpungan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus. Pemilihan informan peneliti dilakukan secara purposive sampling maksudnya peneliti menentukan sendiri informan penelitian dengan kriteria tertentu.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tahap analisa data reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosialisasi anak menurut George Herbert Mead yaitu tahap-tahap sosialisasi yang dilalui seorang anak. Hasil penelitian terdapat empat keluarga informan yang anaknya berperilaku menyimpang dari nilai budaya diantaranya: keluarga 1 (kasus perkawinan sesama suku), keluarga 2 (kasus pemerkosaan anak), keluarga 3 (kasus mencuri), keluarga 4 (kasus anak hamil diluar nikah). Sosialisasi nilai budaya dalam keluarga terdapat: 1. Sosialisasi budaya non materi, orang tua mengajar anak dalam keluarga seperti aturan adat, tata cara beribadah dan tata cara pergaulann. 2. Sosialisasi budaya materi seperti: teknologi komunikasi, peralatan rumah tangga, peralatan berburu, peralatan menangkap ikan. Orang yang mensosialisasikan nilai budaya kepada anak terumata orang tuanya serta keluarga dari ayahnya. Namun kenyataannya, anak berperilaku menyimpang nilai budaya. Anak yang menyimpang dari nilai budaya di kenakan denda sesuai aturan yang berlaku di Desa Cimpungan.