Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya kedai kopi yang ada di Tembilahan yang menyebabkan adanya fenomena nongkrong khususnya pada kaum muda, dalam hal ini aktifitas nongkrong yang dilakukan pengunjung kedai kopi menjadi trend masa kini baik itu di kedai kopi tradisional maupun kedai kopi modern. Dewasa ini, kedai kopi dijadikan sebagai salah satu tempat bagi pengunjung untuk bukan sekedar menikmati kopi itu sendiri tetapi ada maksud dan tujuan dibalik kegiatan nongkrong tersebut sehingga menyebabkan adanya faktor penyebab bagi pengunjung untuk nongkrong di kedai kopi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor penyebab pengunjung nongkrong di kedai kopi tradisional dan kedai kopi modern. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori fenomenologi yang dikemukakan oleh Alfred Schutz. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Pemilihan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan 10 orang. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan studi dokumen. Unit analisis adalah individu yakni pengunjung kedai kopi tradisional dan kedai kopi modern. Analisis data yang menggunakan model analisis data interaktif (Milles dan Huberman). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pada faktor penyebab pengunjung nongkrong di kedai kopi tradisional yaitu (1) Menjaga Silaturahim, (2) Kebutuhan Terhadap Kopi, dan (3) Ekonomis. Sedangkan faktor penyebab pengunjung nongkrong di kedai kopi modern adalah (1) Gaya Hidup (Lifestyle), (2) Simbol dan Status, simbol dan status yang terlihat pada aktifitas nongkrong yang dilakukan oleh pengunjung adalah: 1) Gengsi, 2) Label Anak Nongkrong, dan 3) Komunitas Gamers.