Pemanfaatan Aset Oleh Keluarga Miskin Dalam Melanjutkan Pendidikan Anak Ke Perguruan Tinggi. (Studi Kasus Lima Keluarga Miskin yang Ada di Pasar Lalang Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji Kota Padang)
Main Author: | Lidya, Apriza |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10587/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10587/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10587/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10587/4/11070102%20LIDYA%20APRIZA_compressed.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10587/ |
Daftar Isi:
- Kemiskinan sudah menjadi masalah sosial dan menjadi perhatian banyak orang. Namun kemiskinan tidak menjadi penghambat bagi keluarga miskin dalam menyekolahkan anaknya bahkan sampai ke Perguruan Tinggi. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan aset-aset yang dimilki keluarga miskin untuk melanjutkan pendidikan anak ke Perguruan Tinggi. 2) mendeskripsikan pemanfaatan aset oleh keluarga miskin dalam rangka melanjutkan pendidikan anak ke Perguruan Tinggi . Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori aset kemiskinan oleh Michael Sherraden. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan tipe penelitian studi kasus pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi non partisipan, wawancara mendalam dan studi dokumen. Informan penelitian ini berjumlah 14 orang, terdiri dari 3 orang ketua RT, 3 anak dari keluarga miskin yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, tetangga sekitar 3 orang, satu kerabat informan dan 5 lima keluarga yang melanjutkan pendidikan anak ke Perguruan Tinggi. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model interaktif yang dikembangkan oleh Milles dan Huberman. Temuan di lapangan menunjukan bahwa aset yang dimiliki oleh keluarga miskin ada dua yaitu aset nyata dan aset tidak nyata. Aset nyata yang dimiliki adalah property nyata seperti rumah dan tanah. Selain itu keluarga miskin juga memiliki sumber alam seperti sawah dan aset nyata dalam bentuk barang-barang keluarga. Sedangkan aset tidak nyata yang dimiliki oleh keluarga miskin adalah human capital dan modal sosial informal. Aset yang digunakan oleh keluarga miskin dalam melanjutkan pendidikan anak ke Perguruan Tinggi yang pertama adalah memanfaatkan human capital seperti memanfaatkan kecerdasan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Kedua memanfaatkan modal sosial seperti memanfaatkan jaringan sosial yang dimiliki dan ketiga memanfaatkan modal budaya seperti memberikan motivasi dan menanamkan nilai-nilai kepada anak.