Nilai Kuda Bendi Bagi Kusir Sebagai Angkutan Umum Di Kota Padang
Main Author: | Mutia, Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10584/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10584/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10584/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10584/4/11070095%20MUTIA%20DWI.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10584/ |
Daftar Isi:
- Skripsi ini menjelaskan tentang kuda bendi yang ada di Kota Padang. Jumlah transportasi bendi yang ada di Kota Padang pada tahun 2015 berjumlah 60 bendi. Para kusir bendi yang mangkal di Pasar Raya dan Pasar Tanah Kongsi Pondok harus mempertahankan bendinya dengan persaingan dengan kendaraan modern lainnya seperti ojek dan angkot, bengkel bendi yang terbatas serta pembuatan bendi yang tidak mudah,membutuhkan proses yang lama dan pendapatan kusir bendi yang sedikit. Serta, Padang merupakan salah satu kota yang masih mempertahankan dan melestarikan bendi sebagai alat transportasi serta terdapat kantong-kantong (enclave) kusir bendi bertempat tinggal sekaligus beroperasi. Selain itu membuat bendi semakin dianggap penting yaitu karena adanya nilai-nilai yang terdapat pada kuda bendi bagi kusir itu sendiri sebagai angkutan tradisional di Sumatera Barat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan nilai- nilai yang terdapat pada kuda bendi bagi kusir sebagai angkutan umum di Kota Padang. Teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu teori Alfred Schuzt yaitu motif-motif yang mempengaruhi tindakan manusia ke dalam dua yakni: Because motive, yaitu motif yang timbul akibat pengalaman masa lalu individu sebagai anggota masyarakat. Dalam hal ini pengalaman masa lalu dijadikan oleh individu sebagai sesuatu yang mendorong individu untuk bertindak. In Order to motive, yaitu motif yang timbul karena melihat adanya nilai-nilai tertentu terhadap tindakan sekarang untuk jangkauan masa depan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif sedangkan tipe penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif. Informan penelitian ini diambil dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak tigabelas orang. Teknik pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara secara langsung dan studi dokumentasi. Model dan analisis menggunakan analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuda bendi bagi kusir sebagai angkutan umum yakni (1) nilai ekonomi yakninya sebagai sumber ekonomi atau penghasilan dan juga sebagai investasi bagi kusir bendi serta sebagai simbol status sosial dan budaya masyarakat. (2) untuk nilai tradisi yakni menyangkut tentang kuda bendi yang diturunkan dari orangtuanya kepada kusir bendi itu sendiri.(3) nilai sejarah yakni kuda bendi telah lama ada dan menjadi kendaraan tradisional di Minangkabau sejak lama hingga sekarang dan kuda bendi menjadi sejarah perjalanan kusir dalam mencari nafkah sejak lama.(4) nilai sosial yakni interaksi antar sesama kusir, nilai solidaritas diantara kusir bendi dan hubungan kusir bendi yang terjalin dengan baik dengan pelanggan (5) nilai seni yang merupakan nilai yang terdapat kuda seperti hiasan-hiasan pada kuda bendi itu sendiri seperti jambul-jambul kuda bendi, rumah-rumah bendi yang memakai ukiran ciri khas Minangkabau serta maniak-maniak kuda bendi yang membuat bendi tidak hanya sebagai angkutan umum tapi juga melambangkan kesenian di Minangkabau.