Daftar Isi:
  • Perkawinan mempunyai arti penting karena perkawinan telah menjalin hubungan antara perempuan dan laki-laki maupun juga kedua pihak dari orang tua, dan bahkan keluarga mereka masing-masing, sehingga dalam pelaksanaannya senantiasa dimulai dan disertai dengan berbagai upacara-upacara tradisional salah satunya adalah tradisi rumah siriah jo kapalo bareh. Hal ini dapat dilihat dari realita yang terjadi pada masyarakat Nagari Muara Sakai Inderapura Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan yang memiliki tradisi rumah siriah jo kapalo bareh, tanpa melaksanakannya tradisi ini maka tidak terlaksananya perkawinan karena tradisi rumah siriah jo kapalo bareh merupakan hantaran yang diberikan bako mempelai laki-laki untuk mempelai perempuan dalam melaksanakan upacara perkawinan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan rumah siriah jo kapalo bareh dan mendeskripsikan makna rumah siriah jo kapalo bareh dalam upacara perkawinan di Nagari Muara Sakai Inderapura Kabupaten Pesisir Selatan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Fenomenologi yang dikemukakan oleh Alfred Schutz. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Metode pemilihan informan dilakukan degan purposive sampling. Informan dalam penelitian ini berjumlah 9 orang yang terdiri dari Tokoh Masyarakat seperti Wali Nagari, ninik mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai dan Bako yang ada di Kenagarian Muara Sakai Inderapura Kabupaten Pesisir Selatan tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Analisis data penelitian ini dilakukan mengunakan interatif yang dikembangkan oleh Milles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bawah: (1) Proses pelaksanaan upacara perkawinan rumah siriah jo kapalo bareh di Nagari Muara Sakai Inderapura Kabupaten Pesisir Selatan melalui tahapan-tahapan yang berawal dari : (a) pertemuan di rumah bako dengan adanya musyawarah antara bako dengan tiga tungku sajarangan mengenai hantaran yang disusun, (b) menyusun bahan hantara rumah siriah jo kapalo bareh di rumah bako, (c) menjemput mempelai laki-laki dengan membawa rumah siriah jo kapalo bareh yang diiringi dengan lagu badiki, (d) penyerahan rumah siriah jo kapalo bareh dari pihak bako ke mempelai perempuan dan (2) Makna rumah siriah jo kapalo bareh dalam upacara perkawinan adalah: (a) perlindungan dan kebanggaan bagi bako dan tiga tungku sajarangan, (b) kebangaan nagari, (c) mendapatkan keturunan, (d) sebagai pedoman hidup dalam berumah tangga, (e) adanya bentuk rasa syukur.