Faktor Penyebab Pudarnya Penggunaan Bahasa Jawa Pada Masyarakat Jawa Kelahiran Sumatera Barat (Studi kasus Desa Sikalang Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto)
Main Author: | Febri, Trisna Sari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10483/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10483/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10483/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10483/4/11070028%20FEBRI%20TRISNA%20SARI.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/10483/ |
Daftar Isi:
- Bahasa Jawa sebagai budaya bahasa masyarakat Jawa yang terkenal dengan kelemah – lembutannya dalam berbicara, seharusnya selalu menjadi ciri khas dan kebiasaan bagi masyarakat Jawa tersebut. Namun seiring perkembangan zaman yang semakin modern dan mayoritas masyarakat Jawa di daerah Sikalang adalah generasi muda keturunan Jawa kelahiran Sumatera Barat, menjadikan para pemuda cenderung gagap dalam menggunakan bahasa Jawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor penyebab pudarnya penggunaan bahasa Jawa pada masyarakat Jawa kelahiran Sumatera Barat di Desa Sikalang Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto. Penelitian ini menggunakan teori struktural fungsional yang dipopulerkan oleh Talcott Parsons, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Informan penelitian sebanyak 13 orang. Jenis data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu berupa observasi, wawancara, dan studi dokumen. Unit analisis dalam penelitian ini yaitu kelompok. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian data yang dikemukakan oleh Milles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan pudarnya penggunaan bahasa Jawa. Pertama, minimnya pengetahuan masyarakat Jawa terhadap tingkat penggunaan bahasa Jawa, Kedua, perkawinan antar etnik, ketiga, melemahnya kontrol dan sosialisasi penggunaan bahasa Jawa di dalam keluarga, keempat, minimnya pengetahuan lawan bicara terhadap penggunaan bahasa Jawa, dan yang kelima, tidak ada aturan khusus tentang penggunaan bahasa sehari – hari.