Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh faktor penyebab peserta didik tinggal kelas di SMP Negeri 01 Sungai Aur Pasaman Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor penyebab peserta didik tinggal kelas serta mendeskripsikan dampak peserta didik tinggal kelas. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori belajar oleh Slameto. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif untuk memberikan gambaran terperinci tentang realitas yang diteliti. Informan dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 18 orang, 8 orang siswa yang tinggal kelas, 2 orang guru mata pelajaran, dan 8 orang tua peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam dan dokumentasi. Unit analisis data yaitu individu dan analisis data yang digunakan dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data (analisis data), verifikasi dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Sungai Aur Pasaman Barat faktor penyebab peserta didik tinggal kelas dipengaruhi oleh dua factor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain: 1) factor jasmani (faktor kesehatan) peserta didik yang kurang baik dalam belajar2)factor psikologis diantaranya a) kurangnya perhatian peserta didik dalam belajar, b) kurangnya minat siswa dalam belajar, c) kurangnya kematangan peserta didik dalam belajar. Sedangkan faktor eksternal peserta didik tinggal kelas antara lain: 1) faktor keluarga (kurangnya perhatian orang tua terhadap peserta didik), 2) faktor sekolah diantaranya a) metode dalam belajar yang kurang menarik),b) media/sarana dan prasarana yang kurang lengkap. 3) faktor masyarakat (pengaruh teman sebaya). Dampak peserta didik tinggal kelas terdiri atas dua yaitu dampak positif dan negatif. Dampak positif peserta didik tinggal kelas yaitu meningkatnya motivasi peserta didik dalam belajar, sedangkan dampak negatif peserta didik tinggal kelas yaitu Peserta didik merasa malu, minder, rendah diri, merasa bodoh, dan merasa dikucilkan oleh teman-temannya yang naik kelas sampai anak pindah ke sekolah lain atau tidak mau bersekolah lagi (putus sekolah).