Daftar Isi:
  • Warung Kelambu merupakan warung yang hanya ditutupi oleh terpal atau spanduk serta berukuran relatif lebih kecil sehingga aktifitas yang ada di dalamnya tidak kelihatan dari luar, sedangkan warung kelambu yang lain merupakan warung kelambu yang sengaja dibentuk atau dibangun oleh masyarakat sebagai tempat untuk berjualan atau sebagai tempat duduk bagi para pengunjung wisatawan yang datang ketempat wisata yang tidak menyediakan warung kelambu. Sehingga yang menjadi Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah Menjelaskan Faktor Penyebab Bertahannya Keberadaan Warung Kelambu di Jorong Aek Nabirong Lubuk Manggis Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah Mendeskripsikan faktor penyebab bertahannya keberadaan warung kelambu di Jorong Aek Nabirong Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat. Adapun Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Fenomenologi yang dikemukakan oleh Alfred Schutz. Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif dengan Tipe Penelitian Deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan Wbservasi, wawancara, dan Studi dokumen. Informan dalam penelitiaini berjumlah 10 orang. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan teknik Purposive sampling, unit analisisnya berupa kelompok. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data Interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman,yaitu Pengumpulan Data, Reduksi Data, Penyajian Data, Penarikan Kesimpulan. Hasil temuan dilapangan menjelaskan bahwa ada empat faktor penyebab bertahannya keberadaan warung kelambu adalah a)Desakan ekonomi dari pemilik warung kelambu, Pemenuhan kebutuhan hidup merupakan salah satu yang menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan dalam hidup.b) tidak tegasnya hukum adat dalam masyarakat, Seperti teguran yang diberikan masyarakat kepada pemilik warung kelambu selama ini nampaknya tidak membuat mereka jera dan razia-razia yang dilakukan tidak membuat mereka mengubah bentuk tempatnya.c) adanya kerjasama aparat hukum dengan pemilik warung kelambu Kepedulian masyarakat setempat ada terhadap persoalan maksiat yang mengotori daerah mereka. Tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Hal ini disebabkan ada permainan aparat yang berwenang yang bekerja sama dengan orang yang menyediakan jasa.d) tidak ditaatinya peraturan yang telah disepakati antara pemilik warung kelambu dengan masyarakat Proses yang pertama dilakukan oleh masyarakat terhadap keberadaan warung kelambu yang ada di daerah mereka adalah sosialisasi, hal ini dilakukan langsung disekitar warung kelambu.