Daftar Isi:
  • Porifera adalah hewan multiseluler yang paling sederhana, karena hewan ini memiliki ciri-ciri yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons sehingga Porifera disebut juga sebagai hewan spons. Porifera (spons) selalu melekat pada substrat (sesil) dan tidak dapat berpindah tempat secara bebas. Porifera (spons) hidup menetap pada suatu habitat pasir, batu-batuan atau juga pada karang-karang mati di laut. Ciri tubuh Porifera meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh. Ukuran dan bentuk, porifera sangat beragam, sesuai dengan sifat hidupnya. Di pantai Nirwana Kota Padang dapat ditemukan beberapa jenis Porifera salah satunya kelas Demospongiae. Berhubungan dengan itu, maka telah dilakukan penelitian tentang Komposisi Demospongiae di Pantai Nirwana Kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi Demospongiae serta faktor fisika dan kimia air pantai Nirwana Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode purposive sampling dengan transek kuadrat. Penelitian ini dilakukan pada tiga stasiun pengamatan, dengan pertimbangan kondisi pada masing-masing stasiun berbeda, sedangkan untuk pengambilan sampel pada masing-masing stasiun pengamatan dilakukan pada 2 strata, Strata 1 terletak di daerah karang mati dan Strata 2 di daerah yang ditumbuhi alga. Selanjutnya analisis data dilakukan secara kuantitatif, dimana untuk mengetahui komposisi Demospongiae dihitung frekuensi kehadiran dan kepadatan, sedangkan untuk menghitung keanekaragaman Demospongiae dihitung indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan total individu Demospongiae sebanyak 82 individu, yang terdiri dari 2 ordo, 2 famili 3 genus yaitu Astylospongia (74 Individu), Chalinula (5 Individu) dan Halichondria (6 Individu) . Kepadatan total 0,96 individu/m2. Kepadatan total dan frekuensi total perairan Demospongiae tertinggi terdapat pada genus Astylospongia (0,78individu/m2 dan 0,33%), Halichodria (0,1 individu/m 2 dan 0,016%), dan paling terendah pada genus Chalinula (0,083 individu/m 2 dan 0,016). Kepadatan total dan frekuensi total perairan tertinggi ditemukan pada Stasiun II (2,1 individu/m2 dan 0,8%).