Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Mortalitas Larva Crocidolomia binotalis (Lepidoptera :pyrolidae)
Daftar Isi:
- Crocidolomia binotalis Zeller merupakan hama yang dikenal sebagai ulat krop, ulat yang mengumpul karena larva-larva yang menyerang bagian titik tumbuh yang masih muda pada tanaman, sehingga tanaman tidak dapat membentuk krop. Serangan hama ini dapat menurunkan mutu dan produksi kubis. Selama ini pengendalian hama tanaman yang dilakukan oleh para petani masih mengandalkan pestisida kimia atau insektisida. Salah satu usaha yang telah dilakukan oleh para ahli adalah menemukan insektisida nabati atau bahan-bahan alami yang ramah lingkungan, terutama dari golongan tumbuhan dan mikroba, dengan tujuan untuk mengurangi dampak negatif dan meningkatkan dampak positif bagi kesejahteraan manusia karena kandungan senyawa yang didapatkan dari berbagai sumberdaya hayati tersebut. Selain daya racunnya tinggi, juga mudah mengalami biodegradasi yang diperkirakan tidak berbahaya bagi lingkungan. Salah satu golongan tumbuhan yang bisa dijadikan insektisida alami yaitu tanaman sirsak (Annona muricata). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan Racangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Masing-masing perlakuan diberi ekstrak daun sirsak (A. muricata) dengan beberapa konsentrasi perlakuan, yaitu A (kontrol), B (12,5%), C (15,0%), D (17,5%), E (20,0%) dan F (22,5%) yang kemudian diberikan pada larva C. binotalis instar III selama 1x24 jam. Penelitian ini bertujuan untuk melihat konsumsi makan dan mortalitas larva. Data kemudian dianalisis dengan sidik ragam RAL dilanjutkan uji BNT dan DNMRT. Penelitian dilaksanakan di Alahan Panjang Kabupaten Solok dan pembuatan ekstrak sirsak dilakukan di Laboratorium Kimia Kopertis Wilayah X Sumatera Barat. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah perlakuan selama 24 jam, Konsentrasi ekstrak daun sirsak memberikan pengaruh terhadap konsumsi makan larva dengan persentasi daun tertinggi yang dimakan yaitu pada perlakuanA (kontrol) = 20,52% dan persentasi konsumsi daun terendah yaitu perlakuan F (22,5%) = 7,72%. Pada pengujian mortalitas, persentasi mortalitas larva yaitu A= 0,5%, B= 2,87%, C= 3,99%, D= 5,22%, E= 6,61% dan F = 8,40%. Mortalitas tertinggi yaitu pada perlakuan F yaitu 8,40%. Maka dapat disimpulkan bahwa konsentasi ekstrak A. muricata berpengaruh terhadap konsumsi makan larva dan mortalitas larva C. binotalis instar III. Konsentrasi yang efektif yaitu pada konsentrasi 22,5%.