ANALISIS KEMANDIRIAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA BENGKULU
Main Authors: | Toruan, James Ricardo Lumban , Retno , Agustina Ekaputri, Indraswanti, Indraswanti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/9520/1/I%2CII%2CIII%2CII-14-jam.FE.pdf http://repository.unib.ac.id/9520/1/IV%2CV%2CLAMP%2CII-14-jam.FE.pdf http://repository.unib.ac.id/9520/ |
Daftar Isi:
- Keuangan daerah merupakan alat fiskal pemerintah daerah dan bagian integral dari keuangan negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan APBD, untuk kontribusi PAD dari pelaksanaan APBD dan untuk mengetahui kondisi riil kemandirian keuangan daerah Kota Bengkulu dalam mendukung otonomi daerah. Penelitian ini dibatasi untuk menganalisis APBD pemerintah daerah Kota Bengkulu dari tahun 2008-2012. Jenis penelitian ini menggunakan teknik penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis laju pertumbuhan, kontribusi PAD dan kemandirian keuangan daerah (desentralisasi fiskal, upaya fiskal, indeks kinerja PAD, indeks kemampuan rutin). Laju pertumbuhan pendapatan daerah selama periode penelitian secara rata-rata sebesar 10.62% sedangkan laju pertumbuhan pengeluaran daerah secara rata-rata sebesar 9.95%, kontribusi PAD terhadap APBD Kota Bengkulu selama periode penelitian rata-rata sebesar 5.47%, kemandirian keuangan daerah kota bengkulu selama periode penelitian indikator yang digunakan derajat desentralisasi fiskal secara rata-rata sebesar 5.73% atau dalam kategori sangat kurang, untuk upaya fiskal secara rata-rata sebesar 76.91% atau dapat dikatakan sangat rendah, untuk indeks kinerja PAD secara rata-rata sebesar 53.11 atau dapat dikatakan lemah, untuk indeks kemampuan rutin secara rata-rata sebesar 17.48% atau dapat dikatakan sangat kurang. Hasil penelitian ini menunjukkan pemerintah daerah Kota Bengkulu belum mandiri dalam mengelola keuangannya itu sebabnya sumbangan pemerintah pusat sangat berpengaruh besar terhadap kemandirian keuangan daerah Kota Bengkulu karena kontribusi PAD terhadap penerimaan daerah masih sangat kecil.