ANALISIS PROGRAM KUBE DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA DURIAN AMPARAN KECAMATAN BATIKNAU KABUPATEN BENGKULU UTARA
Main Authors: | Bayusin, Dadang , Mintargo, Mintargo, Sunoto, Sunoto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/8374/1/I%2CII%2CIII%2CI-14-dad-FE.pdf http://repository.unib.ac.id/8374/2/IV%2CV%2CLAMP%2CI-14-dad-FE.pdf http://repository.unib.ac.id/8374/ |
Daftar Isi:
- Sejak awal pembangunan peranan sector pertanian dalam pembangunan Indonesia tidak perlu diragukan lagi , Pembangunan sektor pertanian diarahkan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan kebutuhan industri dalam negeri ,meningkatkan eksport ,meningkatkan pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja mendorong kesempatan berusaha (Soekartawi 1993:20) Masalah pokok yang timbul dari kesenjangan pembangunan tersebut terutama dalam hal pendapatan .Pendapatan hingga saat ini masih menjadi tolak ukur bagi kesejahteraan dan status sosial masyarakat. Perbedaan yang terlalu timpang akan menimbulkan masalah-masalah sosial ditengah-tengah masyarakat.Dalam konteks pembangunan ketimpangan distibusi pendapatan akan menghambat pembangunan Nasional .Karenanya redistribusi pendapatan harus terlaksana secara lebih adil .Meskipun Desa Durian Amparan merupakan salah satu desa penghasil karet di Kabupaten Bengkulu Utara namun kenyataanya menunjukan tidak semua masyarakat petani karet hidup dalam kondisi yang lebih baik banyak di antara mereka tergolong miskin Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kondisi sosial ekonomi petani karet di Desa Durian Amparan Kecamatan Batiknau Kabupaten Bengkulu Utara Sebelum dan Sesudah mengikuti kube di ukur dengan tingakat pendapatan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian deskriptif. Berdasarkan analisis perbedaan tingkat pendapatan antara pengurus anggota kube sebelum dan sesudah mengikuti kube terjadi perbedaan tingkat pendapatan sebelum dan sesudah mengikuti organisasi kube. Dari tingkat golongan pendapatan BPS dan indikator kesejahteraaan dinas BKKBN bahwa dapat disimpulkan untuk penggurus anggota kube sebelum dengan tingkat rata- rata pendapatan sebesar Rp .3.162.666 adalah golongan pendapatan tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai tingkat kesejahteraa II (KS2) sedangkan untuk kelompok pengurus anggota kube sesudah tingkat rata-rata sebesar Rp. 3.373.586 adalah pendapatan yang sangat tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai tingkat III dan sejahtera III plus,dilihat dari rata-rata lahan per ha 4.11. dengan tingkat produktivitas per ha sebelum mengikuti kube yaitu Rp. 768.882 sedangkan tingkat produktivitas ha sesudah mengikuti kube yaitu Rp.820.159 Dengan perbedaan rata-rata pendapatan antara pengurus anggota kube sebelum dan sesudah menunjukan bahwa pengurus anggota kube sebelum dan sesudah menunjukan tingkat pendidikan yang hampir sama dengan mayoritas tingkat pendidikan sma selanjutnya untuk jenis rumah yang dimiliki pengurus anggota kube sebelum dan sesudah adalah sama dan tidak ada yang menyewa