ANALISIS BAHASA DALAM TRADISI BELEK BLANYEW PADA MASYARAKAT REJANG KEPAHIANG

Main Authors: Hasmiana, Hasmiana, Sarwono, Sarwit , Supadi, Supadi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/8189/1/I%2CII%2CIII%2CII-14-has.FK.pdf
http://repository.unib.ac.id/8189/2/IV%2CV%2CLAMP%2CII-14-has.FK.pdf
http://repository.unib.ac.id/8189/
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi bahasa dan makna dari simbol- simbol atau benda dalam tradisi belek blanyew pada masyarakat Rejang Kepahiang. Bahan penelitian dikumpulkan dengan cara pengamatan, wawancara, merekam, dan mencatat. Analisis data dilakukan melalui langkah-langkah sebagi berikut: (1) Mendeskripsikan proses dan kronologi tradisi belek blanyew. (2) Transkripsi data- data teks tentang belek blanyew. (3) Telaah fungsi bahasa dan makna lambang- lambang belek blanyew. (4) Membuat kesimpulan. Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa bahasa belek blanyew memiliki fungsi ideasional (pengalaman penutur), interpersonal (media menjalin hubungan sosial), personal (sikap penutur terhadap apa yang dituturkannya), dan referensial (sebagai alat untuk membicarakan objek atau peristiwa di sekeliling penutur). Makna dari benda-benda dalam syarat belek blanyew adalah: (1) Cincin, melambangkan seorang wanita yang masih suci. (2) Selimut, melambangkan perlindungan dan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. (3) Kain, melambangkan keteguhan hati seorang wanita dalam menjaga kehormatan diri. (4) Lemang, melambangkan penghormatan dan penghargaan kepada seorang ibu. (5) Bunga pinang, melambangkan harapan mendapatkan rezeki dan anak yang banyak.