PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BANTUAN INDIVIDU DALAM KELOMPOK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 BENGKULU

Main Authors: Voviana, Eliza, Suhartono, Suhartono, Chanras, Amril
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/8173/1/I%2CII%2CIII%2CII-14-eli.FK.pdf
http://repository.unib.ac.id/8173/2/IV%2CV%2CLAMP%2CII-14-eli.FK.pdf
http://repository.unib.ac.id/8173/
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe bantuan individu dalam kelompok di Kelas IX SMP Negeri 2 Bengkulu. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan pada bulan Januari sampai Febuari 2014, dengan subjek penelitian kelas IX H SMPN 2 Kota Bengkulu yang berjumlah 38 orang siswa, terdiri atas 23 orang siswa perempuan dan 15 orang siswa laki-laki. Teknik penggumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan observasi (pengamatan). Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis proses pembelajaran dari data observasi secara deskriptif kualitatif dan data tes menulis cerpen siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menghitung nilai rata-rata dan persentase ketuntasan belajar secara klasikal. Hasil penelitian menunjukan model pembelajaran kooperatif tipe bantuan individu dalam kelompok dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa di kelas IX H SMP Negeri 2 Bengkulu. Pada siklus I nilai rata-rata hasil tes siswa 74 dengan ketuntasan belajar secara klasikal 52,63%, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil tes siswa 85,58 dengan ketuntasan belajar secara klasikal 89,47%. dari nilai rata-rata dan nilai ketuntasan belajar secara klasikal yang didapat, dapt terlihat bahwa nilai rata-rata mengalami kenaikan 11,58 sedangkan nilai ketuntasan belajar secara klasikal mengalami kenaikan sebesar 36,84%. Selain itu, peningkatan kemampuan menulis cerpen siswa di kelas IX H SMP N 2 Bengkulu dapat dilihat juga dari perubahan positif yang terjadi pada guru dan siswa ketika proses pembelajaran, pada siklus I dan II. Pada siklus I siswa masih kurang aktif, belum menunjukan kerjasama, kurang bersemangat, menggobrol, dan masih ada yang belum memperhatikan penjelasan guru. Volume suara guru masih kurang keras. Selain itu, guru juga masih kurang mengawasi dan membimbing siswa mengerjakan tugas. Sedangkan, pada siklus II siswa terlihat aktif, bersemangat, kreatif, bekerja sama dan saling membantu dengan anggota kelompoknya, serta antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu, guru ketika menjelaskan materi pembelajaran volume suara guru telah terdengar sampai ke belakang, berkeliling untuk mengawasi dan memberikan bimbingan kepada siswa. mengerjakan tugas.