Dampak penggunaan pupuk hayati pada budidaya kedelai di bawah tegakan sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) di lahan pasca penambangan batu bara
Main Author: | Bertham, Rr. Yudhy Harini |
---|---|
Format: | BookSection PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/7588/1/B06%20Dampak%20Penggunaan%20Pupuk%20Hayati%20Pada%20Kedelai%20di%20Bawah%20Tegakan%20Sengon%20di%20Lahan%20Pasca%20Tambang%20-%20Prosiding%20Seminar%20Nasional.pdf http://repository.unib.ac.id/7588/ |
Daftar Isi:
- Lahan pasca penambangan batubara dapat dimanfaatkan untuk budidaya pertanian dengan pola agroforestri sengon dan tanaman kedelai yang diinokulasi dengan pupuk hayati. Percobaan lapangan dilaksanakan dengan tujuan menguji kesesuaian pupuk hayati (fungi mikoriza arbuskula, fungi pelarut fosfat dan campuran keduanya) untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil dua genotipe kedelai (25EC dan Slamet) di lahan agroforestri pasca penambangan batubara. Hasil percobaan menunjukkan dua genotipe yang diuji pada dasarnya mampu tumbuh baik dan menghasilkan biji yang sama banyaknya. Pertumbuhan dan hasil kedua genotipe kedelai tersebut semakin meningkat jika diinokulasi dengan fungi mikoriza arbuskula (FMA) Gigaspora margarita atau fungi pelarut fosfat (FPF). Pupuk hayati kombinasi justru menghasilkan pengaruh yang lebih buruk dibandingkan dengan FMA atau FPF saja. Tampaknya terjadi persaingan antara FMA dan FPF yang pada dasarnya memiliki tugas yang kurang lebih sama yaitu mempengaruhi penyediaan unsur hara fosfor untuk tanaman kedelai.