NILAI KEKRITISAN DAERAH TANGKAPAN AIR PLTA MUSI BERDASARKAN PERUNTUKAN DAN PENGGUNAAN LAHAN

Main Authors: Mahjuli, Hendra, Fepy , Supriani, Muhammad, Faiz
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/754/1/I%2CII%2CIII%2C1-13-hen-FT.pdf
http://repository.unib.ac.id/754/2/IV%2CV%2CLAMP%2C1-13-hen-FT.pdf
http://repository.unib.ac.id/754/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar erosi, tingkat bahaya erosi, dan kekritisan lahan yang terjadi pada daerah tangkapan air PLTA Musi. Dari hasil perhitungan tingkat kekritisan lahan, dapat dilakukan pemetaan kawasan yang mengalami kekritisan lahan pada Sub DAS Musi Hulu. Analisis erosi pada daerah tangkapan air PLTA Musi menggunakan metode USLE dengan beberapa faktor yang mempengaruhi seperti Erosivitas Hujan, Erodibilitas Tanah, Indeks Panjang dan Kemiringan Lereng, Indeks Pengelolaan Tanaman, dan Indeks Konservasi Tanah. Pada penelitian yang telah dilakukan, seluruh kawasan hutan pada daerah tangkapan air PLTA Musi Hulu ebih dari 50% termasuk kategori tingkat bahaya erosi sangat rendah. Untuk analisis erosi total keseluruhan daerah tangkapan air PLTA Musi yakni sebesar 1.848.259,42 ton/tahun dengan luas keseluruhan 60.369,965 Ha. Penilaian kekritisan lahan yang dinilai dari faktor tutupan lahan, faktor kelerengan dan hasil perhitungan erosi, pada lahan Sub DAS Musi Hulu berada dalam keadaan tidak kritis yakni yakni 19.934,217 Ha (33,020%), potensial kritis 15.434,728 Ha (25,567%), agak kritis 17.809,771 Ha (29,501%), kritis 3.760,676 Ha (6,229%), dan sangat kritis 537,523 Ha (0,89%). Hasil dari kekritisan lahan dapat dilakukan pemetaan sebaran lokasi kekritisan lahan dengan menggunakan Arc GIS (geografis Informasi Sistem). Pada peta sebaran lokasi kekritisan lahan, maka dapat diketahui dengan mudah daerah mana saja yang mengalami kekritisan lahan dan kawasan yang perlu direhabilitasi