PARTISIPASI MASYARAKAT PERANTAU DALAM TRADISI BADANTAM DAN BADONCEK DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL (STUDI KASUS DI KORONG RUKAM PAUH MANIH , DESA KOTO DALAM, KECAMATAN PADANG SAGO, KAB. PADANG PARIAMAN)
Main Authors: | Syagus, Weldy Junanda, Alex Abdu, Chalik, Syuplahan, Gumay |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/744/1/I%2CII%2CIII%2C1-13-wel.FS.pdf http://repository.unib.ac.id/744/2/IV%2CV%2CVI%2CLAMP%2C1-13-wel-FS.pdf http://repository.unib.ac.id/744/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat perantau dalam tradisi badantam dan badoncek dalam pembangunan daerah tertinggal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Teknik untuk pengumpulan data dilakukan dengan melakukan tehknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Jumlah informan peneliti yaitu 21 orang, Informan pangkal bertindak juga sebagai informan pokok karena informan pangkal juga memenuhi kriteria sebagai informan pokok. Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi pembangunan daerah tertinggal yang dilakukan oleh masyarakat perantau Korong Rukam Pauh Manih yaitu partisipasi melalui tradisi badantam dan badoncek. Tradisi ini bertujuan untuk menghimpun dana dalam pembangunan daerah. Masyarakat perantau akan dilibatkan mulai dari proses partisipasi dalam proses pembentukan keputusan, partisipasi dalam pelaksanaan, partisipasi dalam pemanfaatan hasil dan partisipasi evaluasi. Tradisi badantam dan badoncek merupakan suatu tradisi yang sangat efektif sekali untuk masyarakat perantau bisa melakukan partisipasi langsung ke kampung halamanannya. Proses partisipasi melalui tradisi badantam dan badoncek ini akan dipandu oleh panitia yang akan memprovokasi masyarakat yang datang untuk bisa mengeluarkan dana yang dibutuhkan. Daerah tertinggal merupakan salah satu permasalahan kesejahteraan sosial, karena di dalam daerah tertinggal terdapat berbagai permasalahan yang terjadi diantaranya pembangunan yang kurang merata, kurangnya partisipasi pemerintah maupun masyarakat. Di dalam konteks inilah sesungguhnya posisi pembangunan kesejahteraan sosial dapat diperhitungkan sebagai bagian integral dan bagian strategis pembangunan nasional.