PERILAKU HIDUP SEHAT PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH AIR SEBAKUL KOTA BENGKULU
Main Authors: | Pratami, Novita, Tamrin, Bangsu, Yessilia, Osira |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/741/1/I%2CII%2CIII%2C1-13-nov.FS.pdf http://repository.unib.ac.id/741/2/IV%2CV%2CVI%2CLAMP%2C1-13-nov-FS.pdf http://repository.unib.ac.id/741/ |
Daftar Isi:
- Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku hidup sehat pemulung di Tempat Pembuangan Akhir(TPA) Sampah Air Sebakul Kota Bengkulu?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku hidup sehat pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Air Sebakul Kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualilatif. Informan dalam penelitian ini sebanyak 10 pemulung yang bekerja dan bertempat tinggal di seputaran TPA Air Sebakul yang dipilih dengan teknik purposive . Hasil penelitian menunjukkan dari 7 indikator perilaku hidup sehat yang digunakan dalam penelitian antara lain:(1). Makan dengan menu seimbang, (2). Olahraga Teratur, (3). Tidak merokok, (4). Tidak minuman keras, (5). Istirahat cukup, (6). Mengendalikan stres, (7). Perilaku dan gaya hidup sehat. Hanya 4 Indikator yang dilaksanakan oleh pemulung diantaranya: (1). Tidak minuman keras, (2). Istirahat cukup, (3). Mengendalikan stres, (4). Perilaku dan gaya hidup sehat. Sedangkan 3 Indikator yang tidak dilaksanakan oleh sebagian pemulung yaitu:(1). Makan dengan menu seimbang, (2).Olahraga teratur, dan (3). Perilaku merokok. Faktor yang melatarbelakangi pemulung tidak melaksanakan perilaku hidup sehat disebabkan oleh keterbatasan ekonomi dan pendidikan yang rendah, kondisi ini berpengaruh terhadap pengetahuan dan pengalaman pemulung, sehingga dalam melaksanakan perilaku hidup sehat terutama sumber bahan makanan yang didapat, cara pengolahan bahan makanan dan mengkonsumsi makan dengan menu seimbang tidak diperhatikan, yang terpenting perut terisi tetapi asupan gizi tidak diperhatikan. Selanjutnya gerakan yang dilakukan pemulung seperti berjalan kaki dari rumah menuju TPA dan melakukan gerakan pada saat memulung barang bekas, termasuk ke dalam gerakan aktifitas fisik bukan melakukan serangkaian gerakan olahraga secara teratur. Selain itu adanya persepsi pemulung yang salah akan perilaku mengkonsumsi rokok, sehingga perilaku merokok tetap dipertahankan sebagai suatu kebiasaan dan bila dihentikan akan mempengaruhi dampak buruk terhadap kegiatan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian maka rekomendasi untuk pemerintah (1). Memberikan sosialisasi dan penyuluhan perilaku hidup sehat, (2). Pelatihan keterampilan kegiatan daur ulang barang bekas untuk meningkatkan nilai jual barang bekas. (3). Memberikan bantuan modal atau kredit mikro.