KAJIAN KERUSAKAN FISIK IKAN DI PENDARATAN IKAN PULAU BAAI BENGKULU

Main Authors: Maryati Lubis, Sri, Yuwana, Yuwana, Zulman, Effendi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/6438/1/I%2CII%2CIII%2CIII-1-3-sri.FP.pdf
http://repository.unib.ac.id/6438/2/IV%2CV%2CLAMP%2CIII-13-sri.FP.pdf
http://repository.unib.ac.id/6438/
http://faperta.unib.ac.id
Daftar Isi:
  • Ikan merupakan salah satu hasil perairan yang banyak dimanfaatkan oleh manusia karena beberapa kelebihannya, antara lain merupakan sumber protein hewani yang sangat potensial karena pada daging ikan dapat dijumpai senyawa yang sangat penting bagi manusia, yaitu: karbohidrat, lemak, protein, garam-garam mineral dan vitamin. Ikan termasuk golongan bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan biologis oleh enzim atau mikroorganisme pembusuk, sehingga memerlukan penanganan yang khusus untuk mempertahankan mutunya. Proses kerusakan ikan berlangsung lebih cepat di daerah tropis karena suhu dan kelembaban harian yang tinggi. Proses kemunduran mutu tersebut makin dipercepat dengan cara penanganan atau penangkapan yang kurang baik, fasilitas sanitasi yang tidak memadai serta terbatasnya sarana distribusi dan pemasaran. Penelitian ini bertujuan mendapatkan persentase kerusakan fisik ikan di Pendaratan Ikan Pulau Baai Bengkulu, menjelaskan pemetaan kerusakan fisik tubuh ikan di Pendaratan Ikan Pulau Baai Bengkulu, mendeskripsikan kerusakan fisik ikan di Pendaratan Ikan Pulau Baai Bengkulu. Hasil analisis menggunakan metode induktif kualitatif, yaitu pendekatan dengan pendeskripsian dari umum ke khusus. Hasil analisis menggunakan metode induktif kualitatif menunjukkan bahwa persentase kerusakan fisik ikan di Pendaratan Ikan Pulau Baai Bengkulu terhadap parameter pengamatan berupa teknologi alat tangkap, dan jenis ikan, yaitu kapal cincin (ikan sarden sebesar 27% dan ikan tongkol sebesar 24,8%), kapal bagan (ikan tuna mata besar sebesar 21,3% dan ikan tenggiri jaring sebesar 24,6%), dan kapal pancing (ikan kakap merah sebesar 8,3% dan ikan kerapu bebek 16,7%). Pemetaan kerusakan fisik tubuh ikan di Pendaratan Ikan Pulau Baai Bengkulu banyak terjadi di bagian badan ikan, yaitu ikan sarden sebesar 27% ; ikan tongkol sebesar 23,8% ; ikan tuna mata besar sebesar 21,3% ; ikan tenggiri jaring sebesar 24,6% ; ikan kakap merah sebesar 5,6% ; ikan kerapu bebek sebesar 16,7%. Kerusakan fisik ikan di Pendaratan Ikan Pulau Baai Bengkulu berupa memar dan luka. Memar terjadi pada ikan sarden, ikan tongkol, ikan tuna mata besar, dan ikan tenggiri jaring. Sedangkan luka terjadi pada semua ikan (ikan sarden, ikan tongkol, ikan tuna mata besar, ikan tenggiri jaring, ikan kakap merah, dan ikan kerapu bebek). Kerusakan fisik di Pendaratan Ikan Pulau Baai Bengkulu berupa memar ikan tongkol sebesar 0,32% ; ikan sarden sebesar 0,78% ; ikan tuna mata besar sebesar 1,27% ; ikan tenggiri jaring sebesar 0,2%. Kerusakan fisik di Pendaratan Ikan Pulau Baai Bengkulu berupa luka ikan tongkol sebesar 0,8% ; ikan sarden sebesar 1,18% ; ikan tuna mata besar sebesar 0,66% ; ikan tenggiri jaring sebesar 0,37% ; ikan kakap merah sebesar 0,21% ; ikan kerapu bebek sebesar 0,27%.