PERUBAHAN SERAPAN N DAN P PADA TIGA KULTIVAR KEDELAI SEBAGAI AKIBAT PEMBERIAN PUPUK HAYATI RHIZOBIUM DAN CMA DI ULTISOLS

Main Authors: Arlini, Arlini, Yudhi, Harini Bertham, Entang , Inoriah Sukarjo
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/6096/1/I%2CII%2CIII-ARL-FP.pdf
http://repository.unib.ac.id/6096/2/IV%2CV-ARL-FP.pdf
http://repository.unib.ac.id/6096/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan serapan (N dan P) dan Efisiensi Relatif Pupuk Hayati (ERPH), Efisiensi Relatif Serapan P (ERSP) dan Efisiensi Relatif Serapan N (ERSN) kedelai sebagai akibat pemberian pupuk hayati Rhizobium dan CMA di Ultisols. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu dari bulan Juni sampai September 2006. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Teralur (Split Block) dengan tiga ulangan. Faktor pertama ialah Kultivar Kedelai yang terdiri dari V : Kultivar Pangrango, V : Kultivar Ceneng dan V : Kultivar DS 3 1 1 2 (hasil persilangan Malabar dengan Kipas Putih). Sebagai faktor kedua ialah perlakuan inokulasi ganda CMA dan Rhizobium yang terdiri dari GlmR 1 : Glomus manihotis + Rhizobium KLR 5.3, GlmR : Glomus manihotis + Rhizobium TER 2.2, GimR 1 2 : Gigaspora margarita + Rhizobium KLR 5.3, GimR : Gigaspora margarita + Rhizobium TER 2.2, dan Kontrol: pupuk dosis rekomendasi tanpa inokulan. Isolat-isolat CMA dan Rhizobia terpilih diperoleh dari penelitian sebelumnya dan diambil dari rizosfir kedelai yang tumbuh pada tanah Ultisols Bengkulu. Seluruh perlakuan diberi pupuk dasar berupa 1 ton ha 2 -1 pupuk kandang dan semua perlakuan pupuk hayati diberi pupuk dasar berupa 25 kg ha -1 Urea, 20 kg ha -1 SP36 dan 100 kg ha -1 KCl. Sebagai perlakuan kontrol adalah tanah yang diberi pupuk kimia 100 kg ha -1 Urea, 80 kg ha -1 SP36 dan 100 kg ha -1 KCl. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pupuk hayati dalam bentuk inokulan GimR (Gi.margarita + Rhizobium KLR 5.3) memiliki potensi serapan N dan P yang lebih tinggi jika diaplikasikan pada Kedelai Kultivar Pangrango dan Ceneng. Ceneng memberikan respon yang lebih konsisten dibandingkan dengan dua Kultivar 1lainnya dan lebih cocok berpasangan dengan semua CMA dan Rhizobia yang diuji dalam penelitian ini. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk melihat perubahan serapan N dan P kedelai dan tanaman pertanian lainnya, terhadap beberapa spesies Rhizobium dan jenisjenis Mikoriza lainnya yang terdapat di dalam tanah khususnya tanah mineral masam.