ANALISIS FINANSIAL USAHATANI JAGUNG PETANI PESERTA DAN NON PESERTA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP) DI KELURAHAN PADANG SERAI KECAMATAN KAMPUNG MELAYU KOTA BENGKULU
Main Authors: | Fitrah , Andri Anto , Satria, Putra Utama, Putri , Suci Asriani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/605/1/Bab%20I%2C%20II-ANDRI%20ANTO%20FITRAH-FP-2013_opt.pdf http://repository.unib.ac.id/605/2/DaftPus-ANDRI%20ANTO%20FITRAH-FP-2013.pdf http://repository.unib.ac.id/605/3/Bab%20III%2C%20IV%2C%20V%2C%20FP-2013VI-ANDRI%20ANTO%20FITRAH-.pdf http://repository.unib.ac.id/605/ |
Daftar Isi:
- Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting, bukan sebagai bahan makanan pokok seperti beras, tetapi sebagai bahan baku pakan ternak. Produksi jagung di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan hal ini dikarenakan perluasan areal tanam maupun peningkatan produktivitas. Produksi meningkat dari 18 ribu ton pada tahun 1988 menjadi 96 ribu ton pada tahun 2009, sementara produktivitasnya meningkat dari 1,82 ton/ha pada tahun 1988 menjadi 3,31 ton/ha pada tahun 2009 (BPS, 2010). Kelurahan Padang Serai merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Kampung Melayu yang menjadi daerah produksi tanaman jagung di Kota Bengkulu. Permasalahan yang dihadapi oleh petani jagung di Kelurahan Padang Serai sama seperti petani pada umumnya yaitu masalah permodalan. Salah satu cara mengatasi kurangnya permodalan adalah melakukan pinjaman atau mendapatkan bantuan hibah dari pemerintah. Pada tahun 2008 seiring dengan adanya program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) maka kelompok Tani di Kelurahan Padang Serai membentuk suatu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), tanpa terkecuali Kelompok Tani Melati dan Kelompok Tani Tunas Muda. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan dana PUAP harus melalui Gapoktan. Penelitian ini ingin mengetahui analisis finansial usahatani jagung peserta PUAP dan petani jagung non peserta PUAP di Kelurahan Padang Serai Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. Penentuaan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja yaitu di Kelurahan Padang Serai Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. Penentuan responden dalam usahatani jagung ini dilakukan secara sensus, yaitu dengan mengambil seluruh populasi petani jagung peserta PUAP dan petani jagung non peserta PUAP yang berada di daerah penelitian. Jumlah populasi petani adalah sebanyak 60 orang, 50 orang merupakan petani peserta PUAP dan 10 orang merupakan petani non peserta PUAP. Perhitungan besarnya pendapatan dilakukan dengan menggunakan analisis pendapatan usahatani, sedangkan untuk mengkaji apakah terdapat perbedaan pendapatan kedua kelompok petani dilakukan dengan analisis uji beda rata – rata pendapatan. Perhitungan untuk mengetahui tingkat efisiensi kegiatan usahtani jagung menggunakan analisis R/C ratio. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh rata – rata pendapatan petani peserta PUAP di Kelurahan Padang Serai Kecamtan Kampung Melayu Kota Bengkulu sebesar Rp. 10.484.360 per musim tanam atau sebesar Rp. 7.699.112 per hektar, sedangkan pendapatan petani non peserta PUAP di Kelurahan Padang Serai Kecamtan Kampung Melayu Kota Bengkulu sebesar Rp. 8.412.143 per musim tanam atau sebesar Rp. 6.567.233 /Ha. Nilai rata-rata hasil analisis R/C ratio pada usahatani jagung petani peserta PUAP di Kelurahan Padang Serai Kecamtan Kampung Melayu Kota Bengkulu sebesar 2,47 dan R/C ratio usahatani jagung petani non peserta PUAP sebesar 2,23. Setelah dilakukan uji beda pendapatan usahatani jagung petani peserta PUAP lebih besar dari pada usahatani jagung petani non peserta PUAP dimana perbedaan tersebut nyata pada taraf kepercayaan 95%.