PERILAKU KUAT TEKAN MORTAR SEMEN PASANGAN DENGAN ABU SABUT CANGKANG SAWIT YANG DIOVEN DAN TIDAK DIOVEN

Main Authors: Elhusna, Elhusna, Agustin , Gunawan, Dofi , Hendro Fogi
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Fakultas Teknik UNIB , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/556/1/artikel-1%20PERILAKU%20KUAT%20TEKAN%20MORTAR%20SEMEN%20PASANGAN%20DENGAN%20ABU%20SABUT%20CANGKANG%20SAWIT%20YANG%20DIOVEN%20DAN%20TIDA~0.pdf
http://repository.unib.ac.id/556/
Daftar Isi:
  • Mortar semen pasangan sebagai perekat unit dinding batu dan plesteran dinding terus meningkat pemakaiannya. Sementara semen adalah sumber daya alam terbatas keberadaannya. Tulisan ini merupakan hasil penelitian terhadap perilaku kuat tekan mortar yang menggunakan abu sabut cangkang sawit (ACS) sebagai bahan tambah semen. ACS yang digunakan adalah ACS lolos saringan nomor 200 dan dibedakan atas ACS yang dioven dan tidak dioven. Mortar yang diteliti memiliki perbandingan semen dan pasir 1:3 dan 1:5. Variasi persentase ACS yang dibuat berada antara 0 sampai 10 dengan kenaikan 2,5%. 200 kubus mortar berdimensi 50 mm dibuat dan didistribusikan kepada setiap perlakuan untuk menjawab tujuan penelitian ini. Ukuran benda uji mengacu pada ASTM C109/C109M-02. Konsistensi dan workability mortar diperoleh dengan uji meja sebar yang mengacu pada ASTM C-270. Benda uji dicetak dan direndam di dalam air bersih sejak cetakan dibuka pada umur 24 jam. Pengujian kuat tekan mortar dilakukan sesuai dengan SNI 03-6825-2002 ketika mortar berumur 28 hari. Hasil uji analisa varian (anava) untuk kuat tekan mortar ACS yang dioven signifikan untuk kuat tekan mortar 1:5 dan tidak signifikan untuk kuat tekan mortar 1:3. Peningkatan kuat tekan mortar 1:5 dengan ACS dioven meningkat sebesar 0,66% pada persentase penambahan ACS 10%. Sebaliknya, hasil uji anava untuk kuat tekan mortar dengan ACS tidak dioven signifikan untuk untuk kuat tekan mortar 1:3 dan tidak signifikan untuk kuat tekan mortar 1:5. Peningkatan 1,54% kuat tekan mortar 1:3 ACS tidak dioven terjadi pada 2,5% penambahan ACS dibandingkan dengan mortar tanpa ACS.