ANALISIS KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI ANAK JALANAN DI KOTA BENGKULU

Main Authors: Haqulana, Mewan, Roosemarina , A Rambe
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/4547/1/I%2CII%2CIII-PER-FE.pdf
http://repository.unib.ac.id/4547/2/IV%2CV-PER-FE.pdf
http://repository.unib.ac.id/4547/
Daftar Isi:
  • Seorang anak memiliki peran strategis serta mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan. Agar kelak mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka ia perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, namun banyak anak-anak di negeri ini tidak bisa menjalani hidup sebagai layaknya seorang anak dan terpaksa turun ke dunia kerja untuk membantu kehidupan ekonomi keluarga yang mana hal itu membahayakan bagi perkembangan fisik dan mental mereka. Untuk menangani masalah tersebut diperlukan gambaran mengenai kehidupan sosial ekonomi pekerja anak ditinjau dari pekerjaan, jam kerja, pendapatan, pendidikan, alasan bekerja, latar belakang keluarga dan lingkungan tempat tinggal. Dalam penelitian ini dugunakan metode analisis deskriftif dengan pendekatan distribusi frekuensi, grafik dan tabulasi silang. Dari hasil penelitian di ketahui bahwa pekerjaan pekerja anak bermacam-macam seperti mengamen, menjual koran, menjual kantong plastik, menyemir, pemulung dan pengemis. Pada umumnya mereka bekerja selama 22-36 jam perminggu dengan pengahasilan Rp. 31.000 – Rp. 45.000. Pendapatan yang mereka peroleh lebih banyak digunakan untuk membantu orang tua dan untuk mencukupi biaya sekolah. Kondisi ekonomi kuluarga yang kurang baik karena pendapatan orang tua yang relatif kecil menjadi penyebab anak-anak tersebut bekerja untuk membantu orang tua dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan mencukupi biaya sekolah mereka. selain itu lingkungan tempat tinggal juga mempengaruhi anak –anak untuk bekerja. Jadi di harapkan kepada pemerintah untuk lebih memprhatikan kondisis perekonomian masyarakat miskin karena pengahasilan mereka yang rendah tidak mampu mencukupi biaya hidup dan sekolah untuk anak-anaknya. Serta Perlu diadakan pengawasan yang lebih terhadap penyaluran dana bantuan masyarakat agar benar-benar tepat sasaran. Mahalnya biaya pendidikan juga menjadi salah satu faktor penyebab anak-anak bekerja. Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) sering kali tidak digunakan sebagaimana mestinya. Maka perlu adanya penambahan subsidi dan pengawasan dana pendidikan semaksimal mungkin agar keterbatasan ekonomi, ketidak mampuan membiayai kebutuhan sekolah bukan menjadi alasan bagi anak-anak untuk turun ke dunia kerja