ANALISIS STRUKTUR PASAR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI JASA PENERBANGAN DOMESTIK INDONESIA
Main Authors: | Utami, Dian Novita, Armelly, Armelly |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/4528/1/I%2CII%2CIII-DIA-FE.pdf http://repository.unib.ac.id/4528/2/IV%2CV-DIA-FE.pdf http://repository.unib.ac.id/4528/ |
Daftar Isi:
- Industri jasa penerbangan domestik adalah kumpulan dari perusahaan jasa penerbangan yang menyediakan layanan transportasi pesawat udara, yang mengangkut penumpang dari satu daerah ke daerah lain dalam wilayah Indonesia. Industri jasa penerbangan domestik di Indonesia berkembang pesat, banyak perusahaan yang berdiri yang meramaikan pasar industri jasa penerbangan domestik setelah adanya Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1999 tentang angkutan udara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur pasar (structure), perilaku (conduct) dan kinerja (performance) (SCP) industri jasa penerbangan di Indonesia tahun 1998 Sebelum adannya PP No. 30 tahun 1999, dan tahun 2002 dan 2006 setelah adanya PP No. 30 tahun 1999. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Direktorat Jendral Perhubungan Udara. Sedangkan alat analisis yang digunakan berupa alat analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar industri jasa penerbangan di indonesia, tahun 1998 dengan rasio konsentrasi empat perusahaan terbesar (CR4) sebesar 98,61% menunjukkan bahwa struktur pasar industri jasa penerbangan domestik sebelum adanya PP No. 30 tahun 1999 adalah oligopoli ketat. Tahun 2002 Rasio konsentrasi 4 perusahaan terbesar (CR4) sebesar 79,39% dan tahun 2006, rasio konsentrasi empat perusahaan terbesar (CR4) sebesar 69,71% menunjukkan bahwa struktur pasar industri jasa penerbangan domestik di Indonesia setelah adanya PP No. 30 tahun 1999 adalah oligopoli ketat. Perilaku dilihat dari strategi produk berupa penyediaan jasa dan tingkat keselamatan penerbangan berdasarkan kategori kelas satu dan dua yang ditetapkan Direktorat Jendral Perrhubungan Udara. Dan iklan merupakan proxy dari strategi promosi berupa iklan melalui televisi dan surat kabar. Sedangkan total penerimaan merupakan proxy dari kinerja.