METODE EXPECTATION MAXIMIZATION- ADDITIVE MAIN EFFECTS AND MULTIPLICATIVE INTERACTION (EM-AMMI) DALAM ANALISIS STABILITAS VARIETAS TANAMAN PADI (Oryza sativa L) DATA TIDAK LENGKAP DI PROVINSI BENGKULU
Main Authors: | Lena, Warnida , Sigit, Nugroho, Ramya, Rachmawati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/4311/1/WARNIDA%20LENA-2.pdf http://repository.unib.ac.id/4311/ |
Daftar Isi:
- Percobaan multilokasi mempunyai peranan penting dalam perkembangbiakan tanaman dan penelitian agronomi. Kajian mengenai interaksi antara genotipe dan lingkungan diperlukan dalam penyeleksian genotipe yang akan dilepas. Metode statistika yang biasa digunakan untuk mengolah data hasil percobaan multilokasi salah satunya adalah AMMI (Additive Main effect and Multiplicative Interaction). Metode ini menggabungkan analisis ragam aditif bagi pengaruh utama perlakuan dengan analisis komponen utama pada pengaruh interaksinya. Hambatan utama dalam menggunakan analisis AMMI adalah keseimbangan data. Sedangkan pada percobaan multilokasi kejadian data menjadi tidak seimbang peluangnya sangat besar. Agar setiap kombinasi genotipe dan lokasi memiliki jumlah ulangan yang sama, maka harus dilakukan pendugaan terhadap data yang tak lengkap. Pada kasus data tidak lengkap, diperlukan suatu metode pendugaan data untuk mempermudah analisis. Pada penelitian ini, digunakan metode Connected data dan algoritma EM-AMMI untuk menduga data yang tidak lengkap. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) provinsi Bengkulu, berupa data sekunder hasil panen Tanaman Padi (Oryza sativa L) tahun 2010/2011. Berupa percobaan multilokasi dari tujuh genotip padi yang dicobakan pada sepuluh lokasi Kabupaten di provinsi Bengkulu. Pada penelitian ini pendugaan data dilakukan secara iteratif dengan menggunakan bantuan program R 2.10.1. Konvergensi didapat pada iterasi ke-9.376. Produksi tanaman padi diduga dengan model AMMI4 yang mampu menerangkan 99,40% struktur interaksi antara genotipe dan lokasi. Dilihat dari kestabilan genotipe, ada 1 genotipe yang stabil, yaitu genotipe Inpari 10. Terdapat genotip-genotip yang spesifik pada lokasi tertentu yaitu genotip 1 (Inpari 3), Genotip 2 (Inpari 1), 4 (Inpari 4), dan 6 (Silogonggo) spesifik pada lokasi B (Mukomuko), C (Lebong), D (Seluma), dan F (Bengkulu Tengah) dan Genotip 3 (Inpari 13) dan 5 (Inpari 6) spesifik pada lokasi I (Rejang Lebong), dan J (Bengkulu Selatan).