PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN INFORMASI TENTANG PENDIDIKAN SEKS PADA REMAJA (Studi Kasus di Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu)

Main Authors: Meilani , Efrelina , Muria , Herlina, Sri , Putri Permata
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/3948/1/SKRIPSI%20FE-2.pdf
http://repository.unib.ac.id/3948/
Daftar Isi:
  • Meningkatnya minat remaja pada seks, membuat remaja selalu berusaha mencari informasi tentang seks. Adanya keingintahuan yang tidak terarah dari remaja dapat mengakibatkan mereka terperosok kedalam pergaulan bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran orang tua dalam memberikan informasi tentang pendidikan seks pada remaja. Penelitian ini bertipe deskripsi dengan mengutamakan penjelasaan suatu peristiwa tertentu yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara mendalam (in-depth interview). Pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Adapun informan yang dijadikan sasaran penelitian ini adalah orang tua dan remaja yang berusia 12-15 tahun dan masih duduk di bangku SLTP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua tidak berperan dalam memberikan informasi tentang pendidikan seks pada remajanya. Hal ini dapat dilihat dari pendapat orang tua yang masih menabukan dan bersifat tertutup dalam membicarakan masalah seputar seks. Orang tua beranggapan bahwa memberikan informasi tentang pendidikan seks hanya seputar seksualitas semata, tanpa tahu bahwa informasi tentang pendidikan seks meliputi perkembangan manusia yang terdiri dari anatomi, fisiologi dan reproduksi manusia, kemampuan personal dalam berkomunikasi, bernegoisasi dan pengambilan keputusan, memberikan pemahaman mengenai budaya dan masyarakat yang terdiri dari gender, seksualitas dan agama, dan masih banyak lagi informasi tentang pendidikan seks yang harus diberikan orang tua kepada remajanya. Sehingga remaja tidak akan mencaritahu informasi tentang seks dari media massa maupun temannya yang sama-sama memiliki pengetahuan yang tidak utuh tentang pendidikan seks.