PERTUMBUHAN BIBIT LAMTORO DENGAN PEMANFAATAN RHIZOBIUM DAN CMA DI LAHAN PASCA TAMBANG BATUBARA

Main Authors: Afriadi, Afriadi, Hasanudin, Hasanudin, Hendri , Bustaman
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/3880/1/I%2CII%2CIII-ARI-FP.pdf
http://repository.unib.ac.id/3880/2/IV%2CV-ARI-FP.pdf
http://repository.unib.ac.id/3880/
Daftar Isi:
  • Reklamasi lahan pasca tambang batu bara dapat dilakukan dengan penanaman tumbuhan terpilih, salah satunya lamtoro. Aplikasi Rhizobium dan CMA dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman dan proses reklamasi. Isolat Rhizobium dan CMA dapat diperoleh dari berbagai jenis tanaman, namun belum pernah di uji keandalanya secara bersama-sama pada lamtoro pada lahan pasca tambang batu bara. Sebelum penerapan di lapangan, perlu dilakukan pengkajian pertumbuhan di media bekas tambang batu bara. Hasil penelitian di harapkan dapat diterapkan di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh beberapa isolat Rhizobium dan CMA terhadap pertumbuhan bibit lamtoro di lahan pasca tambang batu bara. Penelitian ini dilaksanakan selama tujuh bulan dari bulan April sampai dengan November tahun 2005 di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial. Penelitian ini menggunakan 2 (dua) faktor perlakuan yaitu : Faktor pertama adalah jenis Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) terdiri dari sembilan level, yaitu : Tanpa CMA, CMA dari Durian, CMA dari Kayu Afrika , CMA dari Kemiri, CMA dari Ubi Kayu, CMA dari Lamtoro , CMA dari Kayu Surian, CMA dari Sengon, CMA dari Akasia. Faktor kedua adalah jenis Rhizobium terdiri dari empat level, yaitu : Tanpa Rhizobium, Rhizobium dari Sengon, Rhizobium dari Lamtoro, Rhizobium dari Acasia. Dari kedua faktor tersebut didapatkan 4 x 9 = 36 kombinasi perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga total unit percobaan 36 x 3 = 108 tanaman. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diamati, digunakan analisis keragaman. Bila pada uji ANAVA berbeda nyata maka dilakukan uji beda rata-rata pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa pemberian isolat Rhizobium dan CMA terpilih pada tanaman lamtoro dapat meningkatkan kandungan C-organik tanah pasca tambang batubara antara 0,81-1,59 %, inokulasi 3 isolat Rhizobium memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering bawah dan nisbah pucuk akar, tetapi tidak berpengaruh terhadap persen bintil akar efektif. Infeksi CMA, diameter tanaman dan berat kering atas tanaman lamtoro. Inokulasi 8 isolat CMA tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua variabel pertumbuhan lamtoro kecuali persen bintil akar efektif. Tidak terdapat interaksi antara inokulasi Rhizobium dan CMA terhadap pertumbuhan tanaman lamtoro pada tanah pasca tambang batubara .