INHERITANCE OF TRAITS ASSOCIATED WITH DROUGHT RESISTANCE IN COWPEA

Main Authors: Chozin, M., Garner, J.O, Watson, C.E
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Badan Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu , 2006
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/37/1/1JIPI-2006.pdf
http://repository.unib.ac.id/37/
http://faperta.unib.ac.id
Daftar Isi:
  • Sifat genetik dari karakter yang terkait dengan resistensi terhadap kekeringan pada kacang tunggak dipelajari dengan analisis rataan generasi. Dua genotipe yang berbeda resistensinya disilangkan untuk menghasilkan populasi F1, F2, F3, BC1, BC2, BC1S1, dan BC2S1 yang kemudian dihadapkan pada kondisi kekurangan air pada fase pembungaan hingga awal pengisian polong. Analisis dilakukan pada karakter penundaan penuaan daun, diameter batang, dan suhu daun, yang sebelum diidentifakasi sebagai karakter yang dapat digunakan untuk membedakan genotipe resisten dan genotipe peka kekeringan. Genotipe resisten dicirikan dengan skor penunadaan penuaan daun yang lebih tinggi, diameter batang lebih besar, dan suhu daun lebih rendah dibanding genotipe peka. Nilai rataan menunjukkan bahwa penundaan penuaan daun dikendalikan oleh gen dominan parsial dan bersegregasi ke arah resisten. Efek heterotik ke arah peka dijumpai pada diameter batang tetapi cenderung berbalik ke arah resisten jika mengalami rekombinasi atau segregasi. Gen dominant parsial juga mempunyai peran penting dalam mengatur suhu daun ke arah peka. Analisis rataan generasi Hayman menunjukkan bahwa efek aditif mempunyai peran penting dalam mengendalikan ke tiga karakter. Efek dominan dan epistasis (aditif-aditif dan aditif-dominan) merupakan efek tambahan yang nyata pada diameter batang, sedangkan efek aditif-dominan merupakan satusatunya efek tambahan pada suhu daun selain efek aditif.