STUDI POPULASI PENYANDANG PERAWAKAN PENDEK BERPAUT KROMOSOM X (SPONDYLO EPIPHYSEAL DYSPLASIA TARDA, SEDT) DI WILAYAH KEDURANG BENGKULU SELATAN

Main Authors: Ruyani, Aceng, Choirul, Muslim, Bhakti, Karyadi, H., Suherlan
Format: Proceeding PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/292/1/B07a%2C%20Aceng%20Ruyani%2C%20SEDT%20Bengkulu%20Selatan.pdf
http://repository.unib.ac.id/292/
Daftar Isi:
  • SEDt merupakan kelainan genetikyang disebabkan oleh abnormalitas dan tulang belakang yang bersifat heterogeneous. karna gagalnya pertumbuhan tulang belakang khususnya persendian tulang pinggul. Individu SEDt terlihat dengan ciri-ciri sebagai berikut: tinggi badan bervariasi 130-155 cm, batang tubuh pendek, bungkuk dibagian belakang, bungkuk pada bagian bahu, dada melebar leher pendek, muka lebar rahang datar, anggota tubuh lainnya berukuran normal. Pada individu dewasa disertai dengan nyeri pada bagian punggung, pinggul, dan persendian. Ciri-ciri SEDT belum terlihat pada usia 5-10 tahun ciri-ciri ini akan terlihat pada umur 10-14 tahun.