RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL PADI SAWAH TERHADAP PEMBATASAN JUMLAH ANAKAN

Main Authors: Oktapura, Feri, Widodo, Widodo, Supanjani, Supanjani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/2770/1/I%2CII%2CIII-FER-FP.pdf
http://repository.unib.ac.id/2770/2/IV%2CV-FER-FP.pdf
http://repository.unib.ac.id/2770/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan beras setiap tahun semakin meningkat. Namun kebutuhan beras dalam negeri belum memenuhi kebutuhan nasional. Alternative peningkatan produksi beras diarahkan pada penggunaan varietas unggul. Varietas unggul memiliki perbedaan dari jumlah anakan yang terbentuk Anakan yang banyak dari beberapa varietas unggul idak seluruhnya menghasilkan malai dan kadang menghasilkan malai yang pendek. Respon dari varietas unggul dan padi tipe baru terhadap manipulasi jumlah anakan belum diketahui. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan membandingkan pertumbuhan dan hasil serta mendapatkan jumlah anakan optimal dengan pembatasan umlah anakan. Penelitian ini dilaksanakan di lahan penelitian laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu pada bulan Desember 2005 sampai Maret 2006. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah Varietas terdiri dari V1 = Varietas Cisantana, V3 = Varietas Ciherang, V4 = Varietas Situ Bagendit, V2 = Varietas Woyla dan V5 = Varietas Sunggal. Sedangkan faktor kedua adalah jumlah anakan yang terdiri dari J1 = 10 anakan, J2 = 15 anakan, J3 = 20 anakan, J4 = 25 anakan. Dari hasil analisis varian, varietas yang digunakan berbeda nyata pada variabel inggi tanaman, panjang malai dan bobot 1000 biji. Pada perlakuan jumlah anakan perbedaan yang nyata terdapat pada variabel jumlah bulir per malai, bobot basah akar dan bobot gabah per rumpun. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa varietas yang di uji menunjukkan hasil yang beragam dari beberapa variabel yang diamati. Pembatasan umlah anakan dapat mempercepat umur panen (80-85 hst) dan varietas Situ Bagendit menghasilkan malai yang lebih panjang (27,44 cm) dan bobot 1000 biji yang lebih tinggi (24,67 g). Jumlah 25 anakan menghasil bobot gabah per rumpun yang lebih tinggi dari jumlah anakan lainnya. Terdapat interaksi antara varietas yang di uji dengan jumlah anakan padi yang terjadi pada berat kering akar