ANALISIS PENGELUARAN KONSUMSI PERKAPITA DI PROPINSI BENGKULU

Main Authors: Muda, Iskandar, Sunoto, Sunoto
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/2731/1/I%2CII%2CIII-ISK-FE.pdf
http://repository.unib.ac.id/2731/2/IV%2CV-ISK-FE.pdf
http://repository.unib.ac.id/2731/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini berjudul ”Analisis Pengeluaran Konsumsi Perkapita di Propinsi Bengkulu”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel pendapatan regional perkapita (X ), persentase penduduk yang tamat pendidikan tinggi (X 2 1 ), beban tanggungan penduduk (X ) dan tingkat inflasi (X ) di Propinsi Bengkulu terhadap konsumsi perkapita (Y). Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Bengkulu. 3 4 Dengan tingkat keyakinan 95%, dari analissis yang dilakukan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 1,728 + 0,976 X 1 + 0,527X 2 + 0,285X 3 - 0,121 X Setelah dilakukan uji hipotesa secara parsial dengan menggunakan uji-t disimpulkan bahwa variabel pendapatan perkapita (X 1 4 ), persentase penduduk yang telah tamat pendidikan tinggi (X 2 ) dan tingkat inflasi (X ) signifikan terhadap konsumsi perkapita (Y). Akan tetapi variabel beban tanggungan penduduk (X 3 4 ) tidak signifikan pengaruhnya terhadap konsumsi perkapita (Y). Kemudian dari pengujian secara simultan dengan menggunakan Uji-F disimpulkan bahwa semua variabel independen signifikan pengaruhnya terhadap variabel dependen (konsumsi perkapita). Untuk variabel X sejalan dengan teori bahwa didapatkan hubungan yang signifikan antara pendapatan perkapita dengan konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat. Untuk variabel X 1 sejalan dengan teori bahwa persentase penduduk yang tamat pendidikan tinggi berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat, walaupun dalam kurun waktu penelitian ini tidak menunjukkan persentase yang tinggi namun persentase yang kecil tersebut cukup besar pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi masyarakat. Untuk variabel X 2 3 secara statistik tidak signifikan pengaruhnya terhadap konsumsi masyarakat karena jika dibandingkan perkembangan pendapatan masyarakat terhadap perkembangan beban tanggungan penduduk, perkembangan pendapatan lebih tinggi. Oleh karena itu dapat dipahami beban tanggungan penduduk tidak signifikan pengaruhnya terhadap konsumsi. Dari hasil analisa ntuk variabel X kenaikan harga- harga yang tinggi secara terus menerus (inflasi) menimbulkan efek buruk dalam perekonomian. Jadi sesuai teori bahwa akibat inflasi akan menurunkan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa untuk dikonsumsi atau dengan kata lain tingkat konsumsi yang bisa dilakukan akan semakin rendah. 4