NON-OBSERVANCE MAXIMS BY THE PARTICIPANTS OF THE INDONESIA LAWYERS CLUB TELEVISION PROGRAM BROADCASTED BY TV ONE TELEVISION CHANNEL
Main Authors: | Yurike , Margareta, Azwandi, Azwandi, Kasmaini, Kasmaini |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/2500/1/IV%2CV%2CLAMP%2C2-13-yur.FI.pdf http://repository.unib.ac.id/2500/2/I%2CII%2CIII%2C2-13-yur.FI.pdf http://repository.unib.ac.id/2500/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang prinsip-prinsip kerja sama dalam percakapan dan bagaimana prinsip-prinsip tersebut terabaikan di dalam acara televisi Indonesia Lawyers Club (ILC) yang disiarkan pada tanggal 9 januari 2013 oleh Saluran Televisi TV One Bertemakan “Tabrakan Maut, Apa Hukumnya?”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis wacana. Data pada penelitian ini adalah ujaran-ujaran di dalam program televisi Indonesia Lawyers Club yang mengandung pelanggaran prinsip-prinsip kerjasama baik flouting, violating maupun infringing. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa prosedur yakni: yang pertama adalah perekaman program televisi ILC, tahap kedua adalah penulisan script rekaman percakapan, prosedur ke tiga merupakan pengidentifikasian ujaran-ujaran dalam program televisi ILC yang mengandung pelanggaran prinsipprinsip kerjasama baik flouting, violating maupun infringing, tahap selanjutnya merupakan proses penyimbolan pada ujaran-uajaran yang ditemukan dan kemudian dilanjutkan dengan proses klasifikasi data, proses berikutnya adalah proses analisis serta interpretasi data. Data dianalisis dan diklasifikasikan dengan menggunakan basis teori prinsip-prinsip kerjasama yang dikemukakan oleh Grice (1975). Dari data diketahui bahwa prinsip-prinsip kerjasama yang terabaikan di program Indonesia Lawyers Club mencakup flouting dan violating maxims sementara infringing maxims tidak ditemukan pada acara ini. Flouting maxim pada acara ini terjadi pada keempat prinsip-prinsip kerjasama dari Grice (1975) sementara violating maxims terdiri atas Violating prinsip-prinsip kualitas, kuantitas, dan relevan. Cara yang digunakan para pembicara dalam flouting dan violating maxims pada acara ini dipengaruhi oleh perbedaan mereka baik di latar belakang, motif, maupun maksud dan tujuan. Perbedaan ini tercermin di dalam ujaran-ujaran yang mereka lanturkan saat berdiskusi mengenai kasus-kasus dan topik-topik yang di bahas dalam program ILC ini.