ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH/DOLAR (APLIKASI MODEL MONETER) PERIODE 1997-2004
Main Authors: | Nurmiati, Erika, Agoes , Hermanto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/2399/1/I%2CII%2CIII-ERI-FE.pdf http://repository.unib.ac.id/2399/2/IV%2CV-ERI-FE.pdf http://repository.unib.ac.id/2399/ |
Daftar Isi:
- Semenjak sistem Bretton Woods runtuh maka Indonesia memberlakukan sistem nilai tukar mengambang. Lalu terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah/dolar yang sangat tajam semenjak krisis moneter pada tahun 1997. Dari penelitian-penelitian yang ada menyatakan bahwa suku bunga, pendapatan nasional (PDB) dan jumlah uang beredar signifikan terhadap nilai tukar rupiah/dolar, dan hal ini sesuai dengan teori. Namun ada juga peneliti yang menyatakan bahwa jumlah uang beredar dan pendapatan nasional (PDB) tidak signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah lebih dalam mengenai pengaruh suku bunga, pendapatan nasional dan jumlah uang beredar dalam mempengaruhi nilai tukar rupiah/dolar. Data yang digunakan adalah data time series triwulan dari periode 1997- 2004. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yang menggunakan model Engle Granger Error Correction Model (EG-ECM) untuk menjawab pengaruh suku bunga, pendapatan nasional (PDB), dan jumlah uang beredar dalam mempengaruhi nilai tukar rupiah/dolar. Kesimpulan yang diperoleh dari persamaan estimasi EG-ECM berikut: DLKRS t = 0,0234 + 0,1404DLIR t + 0,00003DPDB t – 0,0000007DM2R adalah bahwa suku bunga dan pendapatan nasional (PDB) berpengaruh secara positif terhadap nilai tukar rupiah/dolar dan sesuai dengan teori, sementara jumlah uang beredar tidak berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah/dolar. Disarankan kepada pemerintah dan Bank Indonesia untuk bisa bekerjasama guna menerapkan kebijakan-kebijakan yang dapat mempengaruhi suku bunga dan pendapatan nasional. Dengan terkendalinya suku bunga dan pendapatan nasional maka secara tidak langsung akan meningkatkan nilai tukar rupiah/dolar. t