EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM YAYASAN PENANGGULANGAN BAHAYA NARKOTIKA INDONESIA DALAM PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN OBAT NARKOTIKA DI KOTA BENGKULU (Studi Kasus Yayasan Penaggulangan Bahaya Narkotika Indonesia Bengkulu)

Main Authors: Efrilianti, Melinda, Tamrin, Bangsu, Ono, Bachtiar
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/2139/1/I%2CII%2CIII-MEL-FISIP.pdf
http://repository.unib.ac.id/2139/2/IV%2CV-MEL-FISIP.pdf
http://repository.unib.ac.id/2139/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan lebih mengutamakan penjelasan yang di peroleh dari hasil observasi dan wawancara mendalam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Program YPBNI dalam menanggulangi penyalahgunaan obat narkotika di kota Bengkulu dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program tersebut dengan menggunakan teknik sampel bertujuan dimana jumlah informan sebanyak 8 orang. pengumpulan data diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program YPBNI ini dalam pelaksanaannya belum semua kegiatan dapat direalisasikan yaitu belum terbentuknya koordinator wilayah dan sub-sub organisasi serta belum terlaksananya upaya sarana pembinaan dan rehabilitasi. Adapun program-program yang telah dilaksanakan adalah ; 1) meningkatkan pemahaman mengenai bahaya narkoba 2) mengadakan konsultasi dan koordinasi, 3) mengadakan kerjasama dengan instansi pemerintah sekaligus mengadakan penyuluhan-penyuluhan, 4) menjalin kerjasama dengan instansi-instansi atau swasta, 5) mengupayakan pembentukan kelompok keluarga sadar dan peduli bahaya narkoba, 6) memberikan bimbingan mental keagamaan, 7) mengadakan kerjasama dengan BP3, 8) mengadakan gerakan sadar bahaya narkoba, 9) mengadakan kampanye gerakan anti narkoba, 10)membuat pilot proyek pada sekolah-sekolah tertentu. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini yaitu meliputi; 1) minimnya sumber dana, 2) kesibukan masing-masing pengurus yang mayoritas adalah sebagai pegawai negari pada instansi yang berbeda.