PERANAN SATUAN TUGAS ANTI NARKOBA SEKOLAH DALAM PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH PELAJAR DI KOTA BENGKULU

Main Authors: GITA TANZIA PINEM, RINDU, Lidia, Br. Karo, Herlita, Eryke
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/20809/1/SKRIPSI%20RINDU%20G..pdf
http://repository.unib.ac.id/20809/
Daftar Isi:
  • Penyalahgunaan narkotika mengalami peningkatan setiap tahun di Provinsi Bengkulu, begitu pula yang terjadi di Kota Bengkulu penyalahguna narkotika relatif banyak. Salah satu penyalahguna narkotika adalah pelajar. Penyalahgunaan narkotika merupakan suatu permasalahan yang harus diatasi bukan hanya oleh pemerintah saja melainkan juga keseluruhan masyarakat dan orang tua, salah satu upaya pemerintah daerah Bengkulu untuk menanggulangi penyalahgunaan narkotika, dibentuklah Satuan Tugas Anti Narkoba Sekolah (SANS) berdasarkan Surat keputusan (SK) Gubernur Nomor : 01 / SANS / X / 2017 guna menanggulangi penyalahgunaan narkotika dikalangan pelajar di Kota Bengkulu sehingga terciptanya pelajar yang bebas dari narkotika sebagai penerus cita-cita bangsa. Faktanya masih banyak pelajar di Kota Bengkulu menyalahgunakan narkotika ataupun zat adiktif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran SANS dalam menanggulangi penyalahgunaan narkotika oleh pelajar di Kota Bengkulu dan untuk mengetahui faktor penghambat yang dihadapi SANS dalam penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh pelajar Kota Bengkulu. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan jenis penelitian hukum empiris. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data dalam penelitian ini dengan analisis kualitatif, kerangka berpikir induktif-deduktif dan sebaliknya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa SANS sudah berperan dalam menanggulangi penyalahguna narkotika oleh pelajar di Kota Bengkulu melalui tindakan preventif dengan cara melakukan sosialisasi tentang bahaya narkotika, membentuk program ekstrakulikuler SANS disetiap sekolah, dan membentuk kelompok kerja. Adapun faktor penghambat yang dihadapi SANS adalah tidak ada komunikasi antar SANS di sekolah dengan orang tua anak penyalahguna narkotika, faktor kuantitas dan kualitas anggota SANS, faktor sarana dan prasarana, dan kurangnya pemahaman pelajar anggota SANS untuk memahami materi tentang narkotika.