PROFIL HASIL PEMERIKSAAN GENEXPERT REAL TIME POLYMERASE CHAIN REACTION (RT-PCR) TERHADAP Mycobacterium tuberculosis PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA BENGKULU PERIODE JANUARI-DESEMBER 2018
Main Authors: | Fitriana, Ellysa Kurnia, Besly, Sinuhaji, Mardhatillah, Sariyanti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/20706/1/SKRIPSI%20ELLYSA%20KURNIA%20FITRIANA.pdf http://repository.unib.ac.id/20706/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang dapat ditularkan melalui droplet di udara. Mycobacterium tuberculosis terutama menginfeksi paru-paru, namun juga dapat menginfeksi ke bagian tubuh lainnya seperti, kelenjar, tulang, dan sistem saraf. World Health Organisation melaporkan terdapat 10 juta kasus TB pada tahun 2017 dan 1,3 juta kematian akibat penyakit ini. Data Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 di Provinsi Bengkulu mencatat sebanyak 18.982 suspek tuberkulosis paru. GeneXpert merupakan terobosan baru untuk diagnosis TB berdasarkan pemeriksaan molekuler yang menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction Assay (RT-PCR) yang menargetkan wilayah hotspot gen rpoB pada MTB yang terintegrasi dan secara otomatis mengolah sediaan dengan ekstraksi Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) dalam cartridge sekali pakai. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini mengambil data sekunder (rekam medik) dari hasil pemeriksaan sputum menggunakan alat GeneXpert pada pasien tuberkulosis paru di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu periode Januari-Desember 2018 untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan jumlah pasien laki-laki 150 pasien (70,1%) dan perempuan 64 pasien (29,9%). Kelompok usia pasien terbanyak pada penelitian ini yaitu rentang 45-65 tahun dengan jumlah sebanyak 102 pasien (47,7%). Proporsi bakteri Mycobacterium tuberculosis terdeteksi sensitif rifampisin sebanyak 22 orang (10,3%). Proporsi bakteri Mycobacterium tuberculosis terdeteksi resisten rifampisin sebanyak 1 orang (0,5%). Proporsi bakteri Mycobacterium tuberculosis tidak terdeteksi sebanyak 191 orang (89,2%) Kesimpulan: Profil hasil pemeriksaan yang didapatkan bahwa pasien tuberkulosis paru di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu sensitif terhadap pengobatan rifampisin. Kata Kunci: GeneXpert, Mycobacterium tuberculosis, TB paru xiii