EFEKTIVITAS TANAMAN OBAT SEBAGAI PENGGANTI FEED ADDITIVE KOMERSIAL TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR
Main Authors: | Sianturi, Mei Suryani, Nurmeiliasari, Nurmeiliasari, Yosi, Fenita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/20341/1/SKRIPSI%20LENGKAP%20MEI%20fakultas.pdf http://repository.unib.ac.id/20341/ |
Daftar Isi:
- Saat ini berbagai negara telah melarang penggunaan Antibiotic Growth Promoters (AGP) dan ractopamine yang digunakan dalam memacu pertumbuhan ternak. Hal ini dikarenakan pemakaian antibiotika dapat menyebabkan residu pada jaringan-jaringan hewan atau organ hewan. Untuk menggantikan peran dari AGP dalam meningkatkan produktivitas ternak, maka digunakan bahan pakan lokal yang mudah diperoleh dan mudah diaplikasikan, serta tidak menyebabkan terjadinya residu dan efek samping yang dapat merugikan peternak. Penelitian ini menggunakan beberapa tanaman obat yang mudah untuk didapatkan seperti daun katuk, daun marigold, daun pepaya, daun senduduk, dan daun salam sebagai sumber antioksidan dan antibakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas berbagai tanaman obat sebagai pengganti feed additive komersial terhadap kualitas telur ayam ras petelur. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 60 ekor ayam yang didistribusikan kedalam 6 perlakuan dan 10 ulangan. Ayam yang digunakan adalah ayam ras petelur coklat fase produksi umur 5-6 bulan. Ayam petelur tersebut terbagi dalam 6 kelompok perlakuan dengan jenis tanaman obat yang berbeda, yaitu dengan suplementasi top mix (tanpa tanaman obat), suplementasi 5% tepung daun katuk, 5% tepung daun marigold, 5% tepung daun pepaya, 5% tepung daun senduduk, dan 5% tepung daun salam. Variabel yang diamati adalah berat telur, warna yolk, indeks kuning telur, indeks putih telur, haugh unit, dan tebal kerabang. Data yang diperoleh dianalisis dengan Sidik Ragam (Anova), apabila terjadi perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 5% tepung tanaman obat dalam ransum dapat meningkatkan kualitas telur ayam ras petelur. Berat telur, indeks kuning telur, indeks putih telur dan haugh unit yang tertinggi diperoleh dari perlakuan 5% tepung daun katuk. Sedangkan warna yolk yang tertinggi diperoleh dari perlakuan 5% tepung daun pepaya. Tebal kerabang yang tertinggi diperoleh dari perlakuan 5% tepung daun senduduk.