PERTUMBUHAN SEMAI NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum L.) PADA MEDIA SERAT BUAH KELAPA SAWIT DENGAN PEREKAT BERBEDA

Main Authors: Sari, Yunita, Enggar, Apriyanto, Putranto, BAN
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/20299/1/SKRIPSI%20Pertumbuhan%20Semai%20Nyamplung%20%28Calophyllum%20Inophyllum%20L.%29%20Pada%20Media%20Serat%20Buah%20Kelapa%20Sawit%20Dengan%20Perekat%20Berbeda.pdf
http://repository.unib.ac.id/20299/
Daftar Isi:
  • Sifat kuat, ringan dan kompak dari media tanam organik limbah serat buah kelapa sawit sangat mempengaruhi saat mengelola dan membawa bibit tanaman ke tempat penanaman yang cukup jauh sehingga kerusakan tanaman dapat diminimalisir. Sama dengan media tanam lainnya media tanam organik mampu mendukung pertumbuhan tanaman semai.. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan semai nyamplung pada pot organik limbah buah kelapa sawit dengan jenis perekat berbeda dan mengetahui sifat fisik pot organik limbah kelapa sawit sebagai wadah media tanam semai nyamplung. Penelitian terdiri dari beberapa tahapan yaitu pembuatan media di Laboratorium Jurusan Kehutanan, penanaman di Persemaian Jurusan Kehutanan, pengukuran parameter tinggi, diameter dan jumlah daun, pengukuran data penunjang yaitu suhu kelembaban dan pH media tanam, ketahanan media, stabilitas kembang, daya serap air, dan kerapatan. Penelitian ini menggunakan Rancanagan Acak lengkap 1 faktor terdiri dari 10 macam kombinasi media tanam dari faktor kombinasi jenis perekat. Parameter yang diamati dalam penelitian adalah tinggi semai, diameter semai, jumlah daun, nilai kekokohan bibit, dan ketahanan media, . Hasil penelitian penunjukkan perlakuan perekat berpengaruh nyata terhadap tinggi, diameter dan jumlah daun. Perlakuan perekat yang menunjukkan pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan semai (tinggi dan diameter) adalah Bentonit 50 g, Perlakuan bentonit (30 g) + sagu (20 g) memiliki pengaruh yang paling baik terhadap pertumbuhan daun. Perlakuan Bentonit (50 g) menunjukkan nilai kekokohan bibit (NKB) yang paling baik diantara semua perlakuan perekat media. Sifat mekanik media tanam organik serat buah sawit dengan perlakuan bentonit 50 memberikan pengaruh yang paling baik terhadap ketahanan media. Perlakuan bentonit (30 g)+ organik (8 g) memberikan hasil terbaik pada variabel kerapatan dan daya serap air serta perlakuan Bentonit (20 g) + sagu (20 g) memberikan stabilitas kembang yang paling baik diantara semua perlakuan perekat.